Jakarta, NU Online
Ketua LDNU KH Nuril Huda meminta agar masyarakat terus menjaga ketenangan dalam proses penghitungan suara pemilu yang saat ini belum berakhir. Baginya, siapapun pemenangnya harus diterima asal perjuangannya dilakukan dengan kejujuran.
Dalam mensukseskan pemilu, LDNU secara khusus menggelar istighotsah atau doa bersama pada 27 Maret lalu. Kini, doa yang sama atas selesainya penyelenggaraan pemilu juga akan digelar pada 29 April mendatang.<>
“Meskipun banyak caleg dari LDNU yang gagal, tetapi kita tetap menyelenggarakan doa bersama ini,” katanya, Kamis (23/4).
Masyarakat sudah Pragmatis
Pemilu 2009 ini ditandai dengan semakin pragmatisnya masyarakat dalam menentukan pilihannya. Calon yang dicontreng hanyalah calon yang memberikan amplop atau melakukan money politic, bukan pada calon anggota legisltif yang memiliki integritas.
Junaidi Ali, Caleg DPR RI dari PKB untuk daerah pemilihan VI Jatim yang meliputi Kediri, Tulungagung dan Blitar menuturkan situasi masyarakat sudah berbeda dengan zaman dahulu.
“Masyarakat secara langsung minta untuk diberi uang agar bersedia memilih, permintaan yang mengatasnamakan pembangunan masjid dan madrasah juga banyak,” katanya.
Namun, ia bersikukuh untuk tidak menggunakan cara yang sama dengan tetap berusaha keras dan memasrahkan kepada Allah.
Selain itu, diantara caleg sesama partai sendiri juga terjadi persaingan yang sangat keras, yang seringkali melakukan kampanye hitam untuk menggembosi suaranya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Rokib Ismail, aktifis muda NU yang mencoba masuk senayan melalui PKNU untuk daerah pemilihan III Jateng yang meliputi Pati, Rembang, Blora dan Globogan. Ia mengaku prihatin dengan ulah para caleg yang menggunakan segala cara agar bisa menjadi anggota legislatif. Dari pengamatannya, ada caleg yang membagikan uang antara 10 ribu sampai 100 ribu rupiah per orang agar dipilih. “Ada caleg DPRD II yang habis 1.3 milyar, tetapi tidak lolos,” tandasnya.
Melihat situasi seperti itu, ia mengaku pasrah saja, dengan tetap melakukan pengenalan kepada masyarakat dan misi yang akan diemban jika nantinya terpilih. (mkf)
Ketua LDNU KH Nuril Huda meminta agar masyarakat terus menjaga ketenangan dalam proses penghitungan suara pemilu yang saat ini belum berakhir. Baginya, siapapun pemenangnya harus diterima asal perjuangannya dilakukan dengan kejujuran.
Dalam mensukseskan pemilu, LDNU secara khusus menggelar istighotsah atau doa bersama pada 27 Maret lalu. Kini, doa yang sama atas selesainya penyelenggaraan pemilu juga akan digelar pada 29 April mendatang.<>
“Meskipun banyak caleg dari LDNU yang gagal, tetapi kita tetap menyelenggarakan doa bersama ini,” katanya, Kamis (23/4).
Masyarakat sudah Pragmatis
Pemilu 2009 ini ditandai dengan semakin pragmatisnya masyarakat dalam menentukan pilihannya. Calon yang dicontreng hanyalah calon yang memberikan amplop atau melakukan money politic, bukan pada calon anggota legisltif yang memiliki integritas.
Junaidi Ali, Caleg DPR RI dari PKB untuk daerah pemilihan VI Jatim yang meliputi Kediri, Tulungagung dan Blitar menuturkan situasi masyarakat sudah berbeda dengan zaman dahulu.
“Masyarakat secara langsung minta untuk diberi uang agar bersedia memilih, permintaan yang mengatasnamakan pembangunan masjid dan madrasah juga banyak,” katanya.
Namun, ia bersikukuh untuk tidak menggunakan cara yang sama dengan tetap berusaha keras dan memasrahkan kepada Allah.
Selain itu, diantara caleg sesama partai sendiri juga terjadi persaingan yang sangat keras, yang seringkali melakukan kampanye hitam untuk menggembosi suaranya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Rokib Ismail, aktifis muda NU yang mencoba masuk senayan melalui PKNU untuk daerah pemilihan III Jateng yang meliputi Pati, Rembang, Blora dan Globogan. Ia mengaku prihatin dengan ulah para caleg yang menggunakan segala cara agar bisa menjadi anggota legislatif. Dari pengamatannya, ada caleg yang membagikan uang antara 10 ribu sampai 100 ribu rupiah per orang agar dipilih. “Ada caleg DPRD II yang habis 1.3 milyar, tetapi tidak lolos,” tandasnya.
Melihat situasi seperti itu, ia mengaku pasrah saja, dengan tetap melakukan pengenalan kepada masyarakat dan misi yang akan diemban jika nantinya terpilih. (mkf)
Terpopuler
1
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
2
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua
