Warta

Sejumlah Ornop Tentang Konferensi WTO

NU Online  ·  Sabtu, 13 September 2003 | 23:06 WIB

Jakarta, NU.Online
Sedikitnya seratus orang dari sejumlah organisasai non-pemerintah (ornop) di Jakarta, menggelar aksi menentang Konferensi Ke-5 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Cancun, Meksiko, karena dinilai hanya menjadi alat pengabsah kekuasaan negara-negara kaya.

Menurut para pengunjukrasa yang antara lain terdiri atas LBH Jakarta dan YLKI, dalam konferensi WTO, negara-negara kaya tetap ingin mendominasi forum dan mengalahkan keinginan negara-negara berkembang.

<>

"Itu bearti konferensi WTO Cancun hanya akan menjadi alat pengabsah bagi kekuasaan negara kaya," kata Wiwin, salah satu peserta pengungjukrasa.

Dengan globalisasi neo-liberal maka perusahaan transnasional akan mengambil untung dengan dibukanya pasar di negara berkembang, serta kebebasan sepenuhnya perusahaan transnasional untuk beroperasi tanpa hambatan.

Itu berarti, kata Wiwin, pasar domestik Indonesia akan dimasuki barang industri dan jasa, termasuk barang pertanian dan pangan dari luar secara deras. "Ini akan membuat petani kita mati," kata Wiwin di sela-sela acara unjukrasa yang diisi dengan pembacaan puisi dan ’happening art’.

Dalam aksi itu gabungan ornop menuntut pemerintah Indonesia berjuang sekeras mungkin untuk menggagalkan ambisi negara maju dalam bidang pertanian, tarif industri, lingkungan, jasa dan lainnya. Mereka juga menuntut pemerintah membuat strategi nasional yang mengutamakan kedaulatan bangsa, pertanian dan kesejateraan petani yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia.

Aksi unjukrasa diwarnai dengan penyalaan lilin di areal Plaza Danamon, --tempat digelarnya aksi itu. Tampak ikut dalam pembacaan puisi artis Rieke Dyah Pitaloka.(Cih)

Â