Sejumlah Ormas Islam Aswaja Sepakat Bentuk Wadah Komunikasi
NU Online · Jumat, 25 Januari 2008 | 10:20 WIB
Sejumlah organisasi massa Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) sepakat untuk membentuk sebuah wadah sebagai ajang komunikasi di antara mereka.
Wadah yang mereka bentuk dengan nama Forum Silaturrahim Islam Nusantara (Forsinu) ini dimaksudkan selain sebagai media komunikasi juga untuk mengembangkan Islam yang berhaluan Aswaja di bumi nusantara.<>
Dalam sebuah acara Silaturrahim dan Lokakarya organisasi-organisasi Islam Ahlussunnah wal Jama'ah se-Indonesia di gedung PBNU, Jakarta, Jum'at (25/1), mereka menengarai bahwa Aswaja kini menghadap ancaman dari luar yaitu munculnya ekstrimisme keagamaan dan neoliberalisme.
Dalam silaturrahim yang bertajuk "Menggagas Masa Depan Islam Nusantara" itu, forum juga menyepakati perlunya ideologisasi dan dan sosialisasi Aswaja, terutama kepada generasi muda.
"Kita perlu membentuk semacam wadah atau forum untuk mensinergikan kekuatan-kekuatan ormas-ormas Islam Ahlussunnah wal Jamaah sebagai media komunikasi," terang Drs. Syahdan Ilyas, MM, yang mewakili Nahdlatul Wathon dari NTB.
Sementara, penggagas sekaligus koordinator dalam forum itu, Abdul Mun'im DZ, menyatakan, sudah saatnya bagi ormas-ormas Islam Aswaja untuk lebih "arif lagi dalam mengapresiasi tradisi/budaya, teguh bermadzhab dan toleran pada perbedaan."
Ormas-ormas Islam Aswaja yang hadir dalam pertemuan itu, antara lain: Nahdlatul Ulama (NU), Tarbitah Islamiyah, Al-Khairat, Matla'ul Anwar, Al-Washliyah, Nahdlatul Wathon, dan Darud Dakwah wal Irsyad. (dar)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua