Kerajaan Saudi Arabia memberikan perhatian khusus kepada organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Muslim terbesar di dunia. Perhatian khusus ini terutama mengarah pada soal pendidikan dan dakwah Islam.
Demikian dalam kunjungan rombongan Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia Abdurrahman Mohammad Amiin Al Khayyat ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jakarta, Kamis (6/5). Turut bersama rombongan duta besar antara lain Direktur Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam Arab (LIPIA) Dr Abdullah al Hudaidh as Sulami.<>
Abdullah al Hudaidh mengatakan, dari 2187 mahasiswa di LIPIA, 600 diantaranya adalah anak-anak NU. Beberapa daurah atau pelatihan dai juga ditujukan untuk para calon dai NU.
Pihak Kerajaan Arab Saudi, kata Dubes Abdurrahman Mohammad Amiin, siap menyambut inisiatif kerjasama dengan NU baik di bidang dakwah, pendidikan atau kesehatan.
“Apa saja yang diinginkan oleh NU baik untuk mendirikan masjid, madrasah atau rumah sakit silakan saja disampaikan kepada kami. Kami akan menyambut baik,” katanya.
Pihak Saudi dalam kesempatan itu juga menawarkan beasiswa untuk calon mahasiswa NU yang ingin belajar di Saudi Arabia. Ada kesempatan belajar bagi calon mahasiswa NU yang ingin melanjutkan program S2 dan S3 di bidang kedokteran dan teknik.
Duta Besar dalam kesempatan itu juga meminta NU untuk dapat membantu mempererat hubungan antara Indonesia dengan kerajaan Arab Saudi.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyampaikan terimakasih atas berbagai tawaran dan harapan pihak kedutaan besar Kerajaan Arab Saudi.
“Beberapa hal akan ditindaklajuti oleh Pak Seksen dan biro timur tengah,” kata Said yang didampingi Sekjen PBNU H Iqbal Sullam dan Direktur Pusat Kerjasama Timur Tengah Ahmad Ridho.
Dalam kesempatan itu Said menyampaikan, problematika yang dialami oleh kalangan muslim secara umum adalah soal keterbelakangan, kemiskinan dan globalisasi yang berujung pada kemerosotan moral.
“Kita berharap bisa bekerjasama dengan pihak Arab Saudi dalam mengatasi hal ini. Hal yang paling perlu kita perhatikan bersama adalah terutama pada soal kemerosotan ahlaq,” kata alumnus Ummul Qura Makkah itu.
Katib Am Syuriyah PBNU KH Malik Madani menambahkan, dalam bidang dakwah, NU mengembangkan sikap tawasuth atau memilih jalan tengah dari berbagai persoalan yang berkembang di tengah masyarakat. NU tidak memilih tindakan yang ekstrim dan kekerasan. (nam)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua