Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menyampaikan pujian kepada pemimpin dan rakyat Iran atas kegigihan dalam membela warga Muslim di Palestina. Menurutnya, Iran sangat teguh memegang prinsip untuk menjalin persaudaraan sesama Muslim dunia.
Hal itu disampikannya saat menyambut rombongan Pemimpin Spiritual Bidang Hubungan Luar Negeri Iran, Ali Akbar Velayati di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (28/4).<>
“Di Palestina tidak ada kelompok Syiah, tapi justru Iran yang paling membela Palestina. Dalam membela sesama Muslim Iran memang atidak memandang aliran,” katanya.
Dalam kesempatan itu Said Aqil yang didampingi Sekjen PBNU H Iqbal Sullam juga menyampaikan rasa bangga kepada Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang sangat berani menyuarakan kebenaran meski di bawah tekanan negara-negara superpower.
Ali Akbar Velayati dalam mengatakan sangat senang bisa berkunjung ke Indonesia. Menurutnya, aspek terpenting yang bisa menyatukan Indonesia adalah Islam. Peran ini bisa dimainkan oleh partai maupun ormas Islam, katanya.
Ia juga menyampaikan rasa bangga kepada NU sebagai organisasi muslim terbesar di Indonesia yang selalu berada di garis tengah dan tidak terjebak di jalur ekstremisme.
“NU tidak melihat Islam tidak hanya luarnya tetapi juga hakikat Islam itu sendiri,” kata Mantan menteri Luar Negeri Iran itu.
Ali Akbar yang didampingi beberapa beberapa pejabat kedutaan besar Iran di Jakarta menyampaikan pesan dari Ayatullah Muhammad Ali at-Taskiri bahwa tokoh terkemuka Iran itu mengucapkan selamat dan atas terpilihnya KH Said Aqil Siradj sebagai ketua PBNU.
Tak Bisa Bahasa Arab
Ada yang menarik dalam pertemuan PBNU dengan perwakilan Iran itu. Meski wilayahnya berada di sekitar negara-negara Arab namun orang Iran mengaku tidak bisa bahasa Arab, termasuk perwakilan kedutaan besarnya, dan penerjemah yang disertakan dalam pertemuan itu. Namun anehnya mereka cukup fasih dalam berbahasa Indonesia.
Dialog antara Ali Akbar dan Said Aqil semula berlangsung dalam bahasa Arab. Namun karena dalam pertemuan itu hanya Ali Akbar Velayati dari pihak Iran yang bisa berbahasa Arab, akhirnya dialog dilakukan dengan bahasa masing-masing, bahasa Parsi dan Indonesia, dengan dibantu penerjemah. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua