Jakarta, NU Online
Rais Syuriah PBNU Said Aqil Syiradj berharap agar semua tindakan terorisme yang melanda Indonesia dan dunia dapat teratasi. Amerika dengan tindakannya mengebom Irak dan Afganistan merupakan terorisme negara, demikian juga tindakan Israel di Palestina. Hal ini sama dengan tindakan pengeboman di Bali, Marriot dan beberapa tempat lainnya.
Hal ini diungkapkannya dalam acara Halaqah Kebangsaan dengan tema Hentikan Terorism, Radikalisme atas Nama Islam yang diselenggarakan oleh Hai’ah Ta’miril Masajid (HTMI) bekerja sama dengan Asean Youth and Student Network di Jakarta Media Center (JMC) pada 9 Oktober 2004.
<>“Saya malu kalau ke luar negeri. Beberapa kali ke Iran, Turki, Syiria semua media mengekspos masalah terorisme di Indonesia sehingga menjadi terkenal dengan tindakan terorisme,” tambahnya.
Sementara itu narasumber dari kepolisian, Pranowo juga mengungkapkan bahwa masalah terorisme saat ini sangat pelik. “Saat ini bahan-bahan untuk membuat bom bisa dibeli di pasar dan Dr. Ashari, yang ahli membuat bom juga mengajarkan kepada para anak buahnya untuk membuat bom,” ungkapnya.
Dari beberapa orang yang tertangkap dalam kelompok Dr. Ashari, mereka mengaku diajari membuat bom, karena itulah jika kelompok ini tidak diberantas, maka akan selalu muncul pengeboman dimana-mana.
“Dari informasi yang kami dapat, mereka akan melakukan pengeboman setiap 6 – 12 bulan sekali. Mengapa demikian, karena jika terlalu dekat, mereka masih waspada dan pada masa-masa setelah itu, mereka akan lengah,” tambahnya.
Tentang informasi bahwa Amerika atau Australia sudah tahu terlebih dahulu, ia membantahnya. “infomasi itu datangnya dari kita dan kemudian kami meminta agar mereka memperketat penjagaan terhadap fasilitas yang mereka miliki karena kita tidak tahu tanggal pastinya kapan mereka akan beroperasi,” tegasnya.
Acara halaqah yang berlangsung selama sehari penuh ini melihat masalah terorisme dari berbagai aspek, mulai dari sudut pandang agama, ancaman terorisme dan penanggulangannya, masjid, civil society, dan penanggulangannya serta radikalisme islam, terorisme dan kepercayaan internasional.
Hadir dalam acara tersebut Said Aqil Siradj, S. Yunanto dari The Ridep Institute, Bambang Purwanto dari UGM, Muhammad Ihsan direktur LPEM UI dam beberapa pembicara lain.(mkf)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua