Said Aqil Bela Tradisi NU di Libya
NU Online · Rabu, 13 Oktober 2010 | 08:38 WIB
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyampaikan, tradisi keislaman di Indonesia yang lazim di jalankan warga Nahdlatul Ulama (NU) seperti tahlil, bacaan yasin, tasyakuran, maulidan jangan pernah diusik lagi. Upaya sekelompok orang yang berusaha merusak tradisi keislaman yang sudah mengakar dan membudaya dapat dianggap sebagai teror.
Yang perlu dilakukan untuk saat ini adalah upaya meningkatkan pemahaman keagamaan di dalam bermasyarakat. Demikian disampaikan Said Aqil dalam tausiyahnya Tabligh Akbar di Kedutaan Besar RI di Tripoli, Selasa (12/10).<>
"Praktek keislaman yang sudah mapan di dalam komunitas masyarakat dan sudah mentradisi tak perlu diobrak abrik lagi. Orang-orang yang berusaha merubah tradisi tersebut termasuk perbuatan teror," katanya.
Menurutnya, tindakan teror bukan saja berbentuk bom bunuh diri atau sikap anarkis lainnya. Lebih dari itu, setiap tindakan yang menimbulkan keresahan di masyarakat seperti bid'ah-membid'ahkan tradisi keislaman juga termasuk perbuatan teror. Karena intinya jelas. Merusak tatanan masyarakat yang sudah tentram dalam beragama.
Masyarakat Indonesia memanfaatkan kedatangan Kang Said ke Tripoli dengan mendengarkan tausiyah yang berlangsung di lantai dasar kantor Kedutaan Besar RI, Hay Andalus, Tripoli. Demikian dilaporkan kontributor NU Online Faisal Hakim dari Tripoli. (nam)
Terpopuler
1
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
2
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
3
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
4
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
5
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
6
Dirut NU Online Dorong PCNU Kota Bekasi Perkuat Media dengan Ilmu Pengetahuan
Terkini
Lihat Semua