Jakarta, NU Online
Untuk kedua kalinya, Nahdlatul Ulama memberangkatkan 20 orang kyai muda ke Inggris, tepatnya di Leeds University Inggris untuk melakukan pelatihan Education Management Training Program yang di sponsori oleh The British Council. Rombongan di berangkatkan kemarin, Senin (6/1) setelah di lepas oleh ketua PBNU, H.M. Rozy Munir di Bandara Udara Soekarno. Rombongan terdiri dari berbagai pesantren di Indonesia dan juga lembaga-lembaga PBNU seperti LDNU, Muslimat, IPNU dan lainnya.
Beberapa pesantren yang mengirimkan wakilnya adalah Pesantren Krapyak Jogyakarta, Pesantren Cipasung Tasikmalaya, Pesantren Genggong Progolinggo, Pesantren Annuqoyah di Guluk-Guluk Sumenep dan lainnnya. Terdapat juga bebeapa pesantren yang berasal dari luar Jawa seperti dari NTB dan Lampung.
<>Rombongan yang diberangkatkan dengan pesawat Cathay Pacific ini merupakan kelompok 2 dan kelompok 3 dari 50 orang yang direncanakan akan berangkat ke Inggris. Pelaksanaan ini merupakan program yang berjalan selama beberapa tahun. Dalam satu kelompok terdapat 10 orang. Dan sesuai dengan rencana masih ada lagi 2 periode pemberangkatan pada akhir tahun 2005 mendatang.
Kelompok pertama telah diberangkatkan tahun lalu dan masukan-masukan yang diperoleh dari kelompok tersebut digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan program kali ini yang menyangkut materi, pelaksanaan training, sampai dengan pembiayaan. Mereka terdiri dari Moch. Irfan (Tebuireng, Jombang) - Ketua rombongan Hasib Wahab (Tambak Beras, Jombang) M. Khafifudin (Salafiyah, Situbondo) M. Misbah (Nurul Islam, Jember) Fahrur Razi (An-Nur Malang & Lirboyo) Faroeq Barlian (Kajen, Pati) M. Nafi" (Al-Hikmah Malang) M. Idrus Ramli (sidogiri Pasuruan) M. Chaidar (Parakan, Temanggung) Abdul Wahab Kamali (Langitan) M. Ade M. Nasih (Buntet Cirebon) Djamaluddin (Masthuriyyah, Sukabumi).
Menurut Rozy Munir, selaku Ketua PBNU yang membidangi urusan luar negeri, sebenarnya dua kelompok ini akan berangkat dalam waktu yang berbeda. Kelompok 2 direncanakan berangkat bulan November 2004 lalu sedangkan kelompok 3 direncanakan berangkat Maret 2005. Namun karena ada beberapa kendala teknis, maka jadwal progam mereka disatukan."Jadi kelompok kedua ini kombinasi dari pesantren dan beberapa badan otonom NU, mengingat perubahan dan sempitnya waktu," kata mantan Menteri Meneg BUMN jaman Gus Dur ini.
Pada pertengahan Desember yang lalu, lanjut Rozy sempat diadakan briefing kepada para peserta yang dilangsung disampaikan oleh ketua umum PBNU dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia. Selanjutnya direncanakan program ini akan berlangsung selama sebulan dan akan kembali lagi ke Indonesia pada 6 Februari 2005. Selama di Inggris mereka juga akan melakukan kunjungan ke beberapa komunitas Indonesia seperti pertemuan dengan PCI NU UK, Kunjungan ke Kedubes Indonesia di London. Namun peserta diberikan waktu libur selama dua hari untuk beradaptasi dengan lingkungan, sebelum mereka melakukan serangkaian kegiatan diskusi, training dan kunjungan ke pusat-pusat kajian Islam di UK.
Direncanakan juga akan dilangsungkan pengajian Akbar yang akan dikelola oleh Rohis (Seksi Kerohanian Islam) Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Leeds. Akan diundang para anggota Kibar (Keluarga Islam Britania Raya) dari seluruh pelosok Inggris. Dalam forum ini para kyai dari pesantren akan memberikan ceramah. Selama di Inggris mereka akan diberi materi mulai dari pengembangan manajemen SDM, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen operasional pesantren, dan beberapa materi lainnya.
Diantara fasilitator, ada diantaranya yang pernah mengajar belasan tahun di Indonesia, seperti Hywel Colemen OBE, MA. Ia pernah memberikan training untuk Bapenas, UNS Solo, Unsud. Selain itu ada juga Martin Lamb, MA, ia pernah menjadi penasiha pendidikan di Universitas Hasanudin Makasar, UGM, Universitas Jambdi. Ada juga fasilitator dengan 5 gelar, Dr. Michael D Wilson, B.sc, MA.,M.Ed.,M.BA., Ed.D. dan Dr. Jon Prosser D. Phil, MA., BA.
Lantas apa saja yang mereka timba di negeri David Bechkam, pesepak bola tangguh ini. Sesuai dengan jadwal yang di terima NU Online, peserta akan mendapatkan materi mulai tanggal 11 Januari di Blenheim Terrance (BT) ruang 1.17, dengan materi manajemen pendidikan di sekolah oleh Dr. Michael Wilson, seorang pengajar di fakultas pendidikan di Leeds University. Pada minggu pertama peserta akan lebih banyak mendapatkan materi di dalam kelas (indoor) dengan materi soal kepemimpinan. Minggu kedua akan lebih banyak kegiatan di luar kelas, dengan melakukan kunjungan-kunjungan ke tempat-tempat pusat kajian Islam di Inggris, masjid, dan melihat secara lebih dekat proses belajar-mengajar di universitas yang mengajarkan study Islam.
Diminggu ketiga, peserta akan mengunjungi Britis Council, KBRI, Kementerian Luar Negeri Inggris, gedung Parlemen, Dewa
Terpopuler
1
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
2
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
3
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
4
Pengumuman Hasil Seleksi Wawancara Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Mudir 'Ali JATMAN: Tarekat adalah Warisan Asli Wali Songo
6
Hukum Makan Balut dalam Islam: Halal atau Haram? Ini Penjelasan Lengkap Ulama
Terkini
Lihat Semua