Solo, NU Online
Pengurus Pusat Rabithah Maâahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PP RMI NU), bekerjasama dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga RI selenggarakan halaqah penguatan karakter kebangsaan di kalangan pemuda melalui pesantren di Pondok Al-Muayyad, Solo, Sabtu â Senin (8-10/10).
Sekretaris jendEral RMI Pusat, Miftah Faqih mengatakan peserta halaqah sebanyak 35 orang, mereka perwakilan dari kader NU se Solo Raya (Solo, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar dan Sragen).
<>
âSelain di Solo, halaqah juga akan berlangsung di Cirebon, Jawa Barat. Kediri, Jawa Timur dan Palembang, Sumatra,âkata Miftah.
Menurut Miftah, halaqah bertujuan membangun dan meneguhkan semangat kebhinekaan serta penguatan karakter kebangsaan di kalangan kaum muda melalui pesatren.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan kegiatan ini ada tiga hal yang diharapkan, pertama kader-kader pesantren memiliki komitmen untuk mengkampanyekan semangat kebangsaan dan kebhinekaan melalui kegiatan kepemudaan.
Harapan kedua, kata Miftah, adanya kelompok muda, khususnya dari kalangan pesantren memiliki wawasan kebangsaan dan kebhinekaan berbasis keagamaan. Dan ketiga, terusmuskannya komitmen kebangsaan dan pentingnya nilai-nilai kebhinekaan Indonesia.
Sementara itu pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad Solo, KH A Abdul Rozaq Shofawi, dalam sambutan pembukaan menjelaskan bahwa, peran pondok pesantren dan kiai dalam merebut kemerdekaan sangat besar jasanya.
âPanglima Jendral Soedirman selalu minta nasihat, masukan dan fatwa dari Kiai Hasyim Asyâari di Pondok Jombang. Dan yang kita kenal sekarang dengan istilah resolusi jihad itu,â kata Kiai Rozaq mengenang.
Tampil sebagai narasumber halaqah, diantaranya Dr H Alfitra Salam, APU (Kemenpora), akan menyampaikan materi âPemuda, problem kebhinekaan dan krisis kebangsaanâ.
Dr Hermanu Subagyo, dengan materi âKiprah pemuda dalam sejarah kebangsaanâ. Dr Dwi Purnanto, dengan materi âPeta radikalisme di Indonesia; Studi Kasus Solo.
Pengasuh Pondok AL-Muayyad Windan, KH Dian Nafi, MPd menyampaikan materi âKebhinekaan dan Kebangsaan dalam Perspektif Ahlusunnah wal Jamaah.â Sedangkan Miftah Faqih, MA mengulas materi âMembangun Karakter Bangsa di Kalangan Pemuda/Santri.â
Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Cecep Choirul Sholeh
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua