Warta

RMI Selenggarakan Halaqah Kebangsaan di Solo

NU Online  ·  Ahad, 9 Oktober 2011 | 05:09 WIB

Solo, NU Online
Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PP RMI NU), bekerjasama dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga RI selenggarakan halaqah penguatan karakter kebangsaan di kalangan pemuda melalui pesantren di Pondok Al-Muayyad, Solo, Sabtu – Senin (8-10/10).

Sekretaris jendEral RMI Pusat, Miftah Faqih mengatakan peserta halaqah sebanyak 35 orang, mereka perwakilan dari kader NU se Solo Raya (Solo, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar dan Sragen).
<>
“Selain di Solo, halaqah juga akan berlangsung di Cirebon, Jawa Barat. Kediri, Jawa Timur dan Palembang, Sumatra,”kata Miftah.

Menurut Miftah, halaqah bertujuan membangun dan meneguhkan semangat kebhinekaan serta penguatan karakter kebangsaan di kalangan kaum muda melalui pesatren.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan kegiatan ini ada tiga hal yang  diharapkan, pertama kader-kader pesantren memiliki komitmen untuk mengkampanyekan semangat kebangsaan dan kebhinekaan melalui kegiatan kepemudaan.

Harapan kedua, kata Miftah, adanya kelompok muda, khususnya dari kalangan pesantren memiliki wawasan kebangsaan dan kebhinekaan berbasis keagamaan. Dan ketiga, terusmuskannya komitmen kebangsaan dan pentingnya nilai-nilai kebhinekaan Indonesia.

Sementara itu pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad Solo, KH A Abdul Rozaq Shofawi, dalam sambutan pembukaan menjelaskan bahwa, peran pondok pesantren dan kiai dalam merebut kemerdekaan sangat besar jasanya.

“Panglima Jendral Soedirman selalu minta nasihat, masukan dan fatwa dari Kiai Hasyim Asy’ari di Pondok Jombang. Dan yang kita kenal sekarang dengan istilah resolusi jihad itu,” kata Kiai Rozaq mengenang.

Tampil sebagai narasumber halaqah, diantaranya Dr H Alfitra Salam, APU (Kemenpora), akan menyampaikan materi ”Pemuda, problem kebhinekaan dan krisis kebangsaan”.

Dr Hermanu Subagyo, dengan materi ”Kiprah pemuda dalam sejarah kebangsaan”. Dr Dwi Purnanto, dengan materi ”Peta radikalisme di Indonesia; Studi Kasus Solo.

Pengasuh Pondok AL-Muayyad Windan, KH Dian Nafi, MPd menyampaikan materi “Kebhinekaan dan Kebangsaan dalam Perspektif Ahlusunnah wal Jamaah.” Sedangkan Miftah Faqih, MA mengulas materi “Membangun Karakter Bangsa di Kalangan Pemuda/Santri.”

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Cecep Choirul Sholeh