Ribuan petakziah memadati kawasan Pondok Pesantren Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jatim, menyusul meninggalnya KH Abdurahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur.
  Â
Sudarmaji, salah seorang petakziah asal Mojokerto, Kamis (31/12), mengatakan, dirinya sengaja datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Gus Dur. "Saya datang bersama rombongan Nahdlatul Ulama Mojokerto untuk memberikan penghormatan kepada Gus Dur," ujarnya.<>
  Â
Ia mengemukakan, Gus Dus merupakan sosok pahlawan negara yang patut dihormati dan dikenang jasa-jasanya. Petakziah yang datang ke lokasi pondok pesantren langsung diarahkan oleh panitia ke Masjid Ulul Albab Tebuireng, Jombang.
  Â
Hal itu dilakukan karena jenazah Gus Dur akan langsung dishalati di masjid tersebut. Di sepanjang sisi Jalan Irian Jaya, tepatnya di sekitar Pondok Pesantren Tebuireng, berjajar karangan bunga dari beberapa kolega.
Tidak Semua Pelayat Boleh Saksikan Pemakaman
Aparat kepolisian dari beberapa kesatuan juga siaga di lokasi pemakaman dan beberapa titik di sekitar kawasan Tebu Ireng, Kecamatan Diwek, Jombang. Bahkan, di sepanjang Jalan Raya Mojokerto-Jombang, petugas kepolisian dari masing-masing polsek disiagakan di setiap perempatan.
  Â
Pasukan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Jombang juga tampak di lokasi pemakaman dan berkoordinasi dengan anggota kepolisian yang sedang bertugas. Lukman Hakim, salah seorang panitia pemakaman Gus Dur, menuturkan, pelayat yang nantinya dapat menyaksikan pemakaman Gus Dur adalah para keluarga dan kerabat Gus Dur serta para santri yang mengenakan seragam.
  Â
"Oleh karena itu, kami meminta maaf jika nantinya ada pelayat yang tidak dapat masuk untuk menyaksikan langsung pemakaman Gus Dur," tuturnya. Selain 700 personel kepolisian dari Polres Jombang, sebanyak 20 pasukan Banser juga akan dikerahkan. Mereka berasal dari Banser yang datang dari Jawa Timur. (ant/mad)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua