Ratusan Pelajar Indonesia di Yaman Hadiri Seminar Nasionalisme dan Kebangsaan
NU Online · Jumat, 9 Desember 2011 | 03:20 WIB
Tarim-Hadhramaut. NU Online
Demi meneguhkan dan memperkokoh semangat nasionalisme; KBRI Yaman bekerja sama dengan PPI Yaman menggelar seminar bertema "Kebangsaan dan Nasionalisme" di auditorium Fakultas Syariah, Universitas Al Ahgaff, Tarim-Hadrhamaut, Yaman. Bertepatan pada Rabu malam, 7 Desember 2011.
Dengan mendatangkan narasumber seorang peneliti politik internasional dan member of concultation forum for peace in afganistan, sekaligus staf pengajar di fakultas syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr H Agus Maftuh Abegebriel, MA.
<>
Seminar akbar tersebut bertujuan untuk memupuk kembali rasa nasionalisme pelajar Indonesia agar tidak terjerumus ke dalam faham penggerus persatuan Indonesia. Hal ini tercermin melalui prakata Ketua Umum PPI Yaman, Muhammad Birrul Alim yang esensinya ialah menggugah semangat persatuan dan nasionalisme.
KBRI Yaman yang diwakili oleh Bapak Zainal Huda, SH berkenan tentang pentingnya menumbuhkan semangat nasionalisme dan spirit kebangsaan di kalangan pelajar Indonesia di Yaman agar kelak tidak terjerumus dalam pelbagai faham radikalisme. Mengingat banyaknya paham radikalisme yang semakin marak di Yaman dan pergolakan geo-poitik yang tak menentu. Bermula dari situlah, muncul image gusar nan kkawatir dari sebagian orang tua para pelajar mengenai kelayakan serta keamanan para buah hatinya.
Tak dapat dipungkiri, hal ini merupakan gejolak antar sekte yang ikut memperparah situasi keamanan di Yaman yang masih belum stabil. Namun perlu digaris bawahi, bahwasanya kondisi dan situasi Provinsi Hadhramaut, dimana sekitar hampir dua ribu pelajar Indonesia belajar di kota provinsi ini, masih begitu aman terkendali dan sangat jauh dari wilayah konflik. Meski demikian, para pelajar Indonesia diharap tetap waspada sepanjang saat.
Berlanjut pada agenda inti, seminar nasionalisme dan kebangsaan. Dalam pemaparan materi yang berlangsung sekitar satu jam, penulis buku "Negara Tuhan" ini menegaskan pentingnya menyebarkan pemahaman "Al-Islam, difa' lissilmi la irhab alami" (Islam pembela perdamaian, bukan untuk terorisme global) sebagai pijakan utama menuju keharmonisan masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.
Sementara point penting dari makalah yang berjudul "Jihad, G-Wot dan Humanisme" menyimpulkan empat poin fundamental yang meliputi: NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan UUD 45. Seyogyanya poin tersebut tertanam subur dalam setiap sanubari warga Negara Indonesia, dimanapun berada. Bahkan, menurut pemakalah, diksi ataupun susunan kalimat pembuka UUD 45, misalnya, sangatlah islami.
Seminar diakhiri dengan tanya jawab dari perwakilan pelajar dari berbagai lembaga di Yaman. Seminar kali ini mendapat apresiasi tinggi dari Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Dr. Mohammad Abdul Qodir Al-Idrus, sebagai wadah untuk membangun kembali rasa nasionalisme serta sebagai bukti konkret bahwa pelajar Yaman, khususnya Hadhramaut tidak belajar untuk merakit bom nuklir, namun guna mendalami disiplin ilmu agama yang murni rohmatan lil alamin.
Di penghujung acara, Dr. Agus Maftuh Abegebriel, MA menyerhkan buku fenomentalnya, Negara Tuhan: The Thematic Encyclomedia sebagai hadiah kepada Ketua Umum PPI Yaman, Muhammad Birrul Alim.
Akhirnya, seminar ini ditutup dengan doa semangat juang nasionalisme yang semoga dapat mengepakkan sayap garudanya kembali, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang mengjunjung tinggi eksistensi NKRI-nya. Amin, ya Robbal alamin.
Redaktur: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
2
Upah Guru Ngaji menurut Tafsir Ayat, Hadits, dan Pandangan Ulama
3
Pakar Linguistik: One Piece Dianggap Representasi Keberanian, Kebebasan, dan Kebersamaan
4
IPK Tinggi, Mutu Runtuh: Darurat Inflasi Nilai Akademik
5
2 Alasan LPBINU Bandung Sosialisasikan Literasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas
6
PBNU Minta PPATK Tak Ambil Kebijakan Serampangan soal Pemblokiran Rekening Menganggur
Terkini
Lihat Semua