Rakyat Irak Protes Pendudukan Menjelang Peringatan 1 Tahun Serangan
NU Online · Sabtu, 20 Maret 2004 | 15:15 WIB
Jakarta, NU Online
Ribuan orang Irak berkumpul di ibukota negeri itu, Baghdad, guna memprotes pendudukan pimpinan AS, Jumat siang, menjelang peringatan 1 tahun serbuan ke negeri mereka.
Pengikut aliran Sunni dan Syiah turun ke jalan-jalan secara bersama, setelah shalat Jumat dan berpawai secara damai dari Kadhmiya, daerah Syiah, ke Adhmiya, wilayah Sunni.
<>Massa lalu berkumpul di Lapangan Al-Antar di pusat kota Baghdad, dan mencela perang terhadap Irak setahun lalu serta pendudukan setelahnya. Mereka juga menyerukan persatuan di kalangan berbagai faksi yang berbeda di Irak.
"Tidak, tidak untuk pendudukan, tidak, tidak untuk kediktatoran, dan ya, ya untuk persatuan," demikian antara lain tulisan pada spanduk mereka.
Pengunjukrasa juga menyalahkan pasukan koalisi sebagai pangkal ketidak-stabilan, meningkatnya jumlah korban jiwa di pihak sipil dan ambruknya tatanan sosial Irak sejak perang. Mereka berikrar akan bertindak guna mengakhiri pendudukan.
"Kami akan berkorban untukmu, Irak, dengan darah dan jiwa," mereka berteriak. Slogan tersebut telah akrab dengan telinga rakyat Irak selama bertahun-tahun, tapi dengan kata "Saddam" bukan "Irak".
Pawai itu diselenggarakan oleh ulama dari Majelis Cendekiawan Muslim, kelompok Sunni, dan tokoh agama dari Hawza --dewan tertinggi Syiah.
Sebagian penyelenggara juga ikut dalam unjukrasa tersebut, dan memperingatkan massa agar berhati-hati terhadap upaya untuk menyulut bentrokan etnik di Irak serta memecah negeri itu.
Pengunjukrasa juga menyerukan dilanjutkannya perlawanan terhadap pasukan pendudukan. "Kami harap perlawanan, dalam segala bentuk, akan terus berlangsung setelah saudara anda (Pemeluk Syiah) menyadari bahwa serbuan ini bukan untuk kepentingan sebagian rakyat kita, tapi demi agenda mereka sendiri," kata Harith Adh-Dhari --pemimpin Majelis Cendekiawan Muslim.
Pasukan multinasional pimpinan AS melancarkan serangan sebelum fajar 20 Maret tahun lalu guna menggulingkan rejim Saddam Hussein --yang jatuh 9 April tahun lalu.
Saat itu, Irak menghadapi gempuran setiap hari, dan ribuan warga sipil menjadi korban perlawanan terhadap pasukan penyerbu serta aksi teror di negeri tersebut.(red)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
5
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua