Warta

"Dai" Asia-Australia Susun Dakwah Lewat Teknologi

NU Online  ·  Rabu, 29 Juli 2009 | 22:01 WIB

Bogor, NU Online
Para "dai" atau juru dakwah Islam dari 26 negara se-Asia dan Australia yang selama tiga hari hingga Rabu ini bertemu dalam "The Seventh Conference of Asian Callers" di Kota Bogor, Jawa Barat telah menyusun aksi dakwah di kawasan itu menggunakan teknologi informasi hingga lima tahun ke depan.

"Pada era modern ini, para ’dai’ harus melek teknologi, sehingga dakwah dan syiar Islam bisa disampaikan dengan menggunakan teknologi informasi (TI) seperti internet," kata Koordinator "World Islamic Call Society" (WICS) KH Muchyidin Djunaedi, yang juga anggota Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat.<>

Ia mengemukakan itu usai bersama 20 orang peserta konferensi diterima Wakil Wali Kota Bogor Achmad Ru’yat.

Menurut dia, diharapkan setelah mengikuti konferensi tersebut, para "dai" akan menemukan solusi paling bijak untuk membawa umat Islam ke luar dari lingkungan materialisme, individualisme, dan konsumerisme.

Sementara itu, Achmad Ru’yat mengatakan, kunjungan para "dai" dari kawasan Asia-Australia itu merupakan kehormatan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan seluruh warganya.

Kepada para tamunya, ia memperkenalkan Kota Bogor, yang selama ini selalu mendapat kehormatan sebagai tempat pertemuan antarbangsa yang dilaksanakan di Istana Presiden Bogor, diantaranya pertemuan fasilitasi antara kelompok Sunni dan Syi’ah untuk menyelesaikan konflik di Irak.

Untuk itu, ia  berharap konferensi "dai" antarbangsa yang dilaksanakan di Bogor akan memberikan inspirasi mewujudkan perdamaian di dunia, karena perdamaian dan keselamatan umat merupakan suatu hal yang dicita-citakan semua negara.

Ia kemudian merujuk salah satu ayat suci Al Qur’an yang mengatakan, barang siapa ada orang yang menjaga nyawa satu jiwa, maka pada hakikatnya dia telah menjaga nyawa seluruh jiwa di muka bumi ini.

Tak lupa, ia juga menyampaikan salam perdamaian dari seluruh warga Kota Bogor khususnya dan seluruh rakyat Indonesia pada umumnya kepada  para "dai" yang telah mengikuti konferensi.

"Harapan kami, kunjungan para peserta konferensi di Kota Bogor akan memberikan kesan baik sekembalinya ke negaranya masing-masing sehingga bisa kembali berkunjung ke Kota Bogor," kata Ahmad Ru’yat.

Menurut Dr Ramadhon Al Kumati dari "World Islamic Call Society Libya" mengaku mengaku terkesan selama tiga hari berada di Kota Bogor, untuk mengikuti konferensi itu.

"Meski hanya tiga  hari berada di Bogor, kami sangat terkesan. Kota Bogor sangat indah, dan warganya sangat ramah," katanya.

Sedangkan Muchyidin Djunaedi menambahkan, konferensi ketujuh yang berlangsung selama tiga hari di Bogor itu menghadirkan 68 juru dakwah Islami yang berasal dari 26 negara di kawasan Asia dan Australia.

Mereka diantaranya berasal dari Australia, Kamboja, Korea Utara, Vietnam, Bangladesh, Malaysia, Filipina, Thailand, Pakistan, China, Maladewa, Taiwan, Afghanistan, Jepang, Malaysia, Srilangka, dan lainnya. Para "dai" itu berkumpul untuk lebih mempererat silaturahmi dan berbagi informasi. (ant/mad)