Blitar, NU Online
Meski kepengurusan belum sepenuhnya aktif setelah digelarnya Konferwil pada 2-4 Nopember lalu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Sabtu sore (10/11) kemarin menyerahkan bantuan berupa bahan makanan pokok, pakaian dan masker anti debu kepada masyarakat di sekitar Gunung Kelud.
Rombongan tim PWNU yang dipimpin Rais Syuriah yang baru KH Miftachul Akhyar, menyerahkan bantuan melalui Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blitar, didampingi Rubaidi, H Chusnul Yakin, dan Sri Sugeng Pujiatmiko dari Tim Pelaksana PWNU Siaga Bencana.
Kiai M<>iftah menyerahkan bantuan berupa 5 ton beras, 400 kardus mie instant, 10.000 masker dan 150 kaos. Bantuan itu serahkan kepada Rais Syuriah PCNU Kabupaten Blitar, KH Ardani Ahmad dan Ketua PCNU KH Nur Hidayatullah. Turut menyaksikan penyerahan itu Ketua PC GP Ansor Blitar Drs Imam Khusnin, Ketua Tim Penanggulangan Bencana NU Korda Kediri, H Abdul Halim, dan beberapa pengurus PCNU Kabupaten Blitar.
Rubaidi, mantan ketua tim penanggulangan bencana (CBDRM) NU Jawa Timur, yang mendapingi Kiai Miftah menyatakan, bantuan yang diserahkan itu merupakan hasil dari kerjasama antara NU dan Pertamina Pusat. Tidak hanya dalam penanganan bencana mendadak, namun kerjasama itu bersifat berkesinambungan. “Ini akan berlangsung terus dan berkesinambungan,” tutur Rubaidi.
Sementara Kiai Miftah dalam pengarahannya kepada para pengurus PCNU Kabupaten Blitar menyarankan, hendaknya para pengurus NU berhati-hati dalam penanganan masalah ini. Utamanya atas kemungkinan masuknya kaum zending (misionaris) agama lain, seperti yang terjadi di Aceh beberapa waktu lalu. “Ini yang harus kita waspadai, sebab kita harus belajar dari kasus Aceh, itu nyata,” tutur pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah Kedung Tarukan Surabaya itu.
Setali tiga uang, ternyata dugaan Kiai Miftah itu tidak meleset. Pengurus PCNU Kabupaten Blitar langsung melaporkan adanya temuan 16 orang yang sudah berpindah agama di tengah musibah Kelud itu. Mereka pindah agama setelah mendengarkan khotbah seorang pendeta. “Dalam kondisi pikiran kosong karena kebingungan seperti itu, biasanya keyakinan memang gampang dibelokkan. Makanya kita harus hati-hati,” tuturnya. (sbh)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
3
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua