PWNU Jatim Bahas Calon Ketua Umum PBNU 23 Nopember
NU Online · Ahad, 7 November 2004 | 04:01 WIB
Surabaya, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur hingga kini memfokuskan pembahasan materi muktamar NU, sedangkan calon Rois Aam PBNU dan Ketua Umum PBNU mungkin dibahas pasca pertemuan cabang NU se-Jatim terakhir pada 23 Nopember.
"Mungkin saja, cabang NU se-Jatim akan memunculkan nama calon pada pertemuan tanggal 23 Nopember itu. Kalau sekarang masih kita fokuskan pada materi," kata Ketua PWNU Jatim KH Drs Ali Maschan Moesa MSi di Surabaya, Sabtu.
<>Ia mengemukakan hal itu usai buka puasa bersama PWNU-PCNU dengan Gubernur Jatim H Imam Utomo yang dihadiri Mustasyar PWNU KH Idris Marzuqi, Rois Syuriah PWNU KH Masduqi Mahfudh, Kapolda Jatim Irjen Pol Edy Sunarno, dan Ketua DPW PKB Jatim H Choirul Anam.
Menurut Ali Maschan, PWNU menyerahkan sepenuhnya keputusan tentang calon Rois Aam dan Ketua Umum PBNU kepada cabang NU se-Jatim, termasuk keinginan Gus Dur (Ketua Dewan Syuro DPP PKB) untuk kembali kepada PBNU.
"Beliau sekarang ’kan sudah masuk PBNU sebagai mustasyar, karena itu terserah keputusan cabang, tapi kalau mau tetap mengukuhkan mbah KH Sahal Mahfudh dengan pak KH Hasyim Muzadi juga terserah penilaian mereka," katanya.
Pengasuh Pesantren Luhur Al-Husna, Jemurwonosari, Surabaya itu mengatakan materi yang sedang menjadi fokus pembahasan adalah meredesain hubungan NU dengan PB dan perampingan sejumlah lembaga dan badan otonom di NU untuk efektifitas.
"Kalau hubungan NU dengan PKB ada empat opsi yang berkembang yakni NU menjadi partai lagi, NU membuat partai baru, NU tetap mendukung PKB, dan NU kembali kepada khittah NU secara murni," katanya.
Namun, katanya, mayoritas cabang NU se-Jatim cenderung pada dua opsi yakni NU tetap mendukung PKB dengan meredesain hubungan itu melalui MoU (kesepakatan) yang jelas atau NU kembali kepada khittah NU secara murni (tak berhubungan dengan partai politik sama sekali).
"Mana yang akan dipilih, pilihan itu mungkin akan mengerucut pada pertemuan tanggal 23 Nopember itu," kata dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya itu.
Secara terpisah, Mustasyar PWNU Jatim KH Idris Marzuqi ketika dikonfirmasi menilai mayoritas dari 42 cabang NU se-Jatim tetap mendukung duet kepemimpinan KH Sahal Mahfud (Jateng) dan KH Hasyim Muzadi (Jatim) untuk meneruskan tatanan yang sudah bagus.
"Mayoritas cabang mendukung kiai Sahal dan pak Hasyim agar tidak merusak tatanan yang sudah ada, sebab manajemen keduanya sudah bagus dan NU memang membutuhkan seperti itu agar lebih baik lagi di masa depan," katanya.
Sementara itu, Rois Syuriah PWNU Jatim KH Masduqi Mahfudh dalam pertemuan itu menegaskan bahwa NU dan PKB harus kembali bersatu, meski antara keduanya sempat ada perbedaan pandangan, karena perbedaan pendapat adalah hal biasa yang tak boleh merusak silaturrahmi.
Dalam pertemuan itu juga tampak hadir puluhan masyarakat etnis Tionghoa, diantaranya H Ridlwan dari Yayasan Bhakti Persatuan dan Liem Ouyen dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS). Kedua lembaga itu menyerahkan bantuan 50 ton beras dan 550 sembako kepada Ketua PWNU Jatim KH Ali Maschan Moesa MSi untuk dibagikan kepada kaum dhuafa.(an/mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua