PW Fatayat Jateng Ingatkan Keluarga Tetap Nomor Satu
NU Online · Ahad, 19 Juni 2011 | 09:01 WIB
Slawi, NU Online
Aktifitas berorganisasi jangan menjadi alasan untuk meninggalkan keluarga. Tetapi justru rorganisasi mampu merekatkan hubungan keluarga yang harmonis. Sebab lewat berorganisasi bisa menambah ilmu dan ketrampilan, yang pada muaranya akan membentuk keluarga yang sakinah mawadah warahmah.
âKeluarga harus dinomorsatukan, jangan malah menjadi berantakan akibat akitivitasnya tidak direstui suami,â ujar Ketua bidang ekonomi dan kesehatan lingkungan Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Tengah Inna Hadiana SE saat menyampaikan sambutan pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) VIII Fatayat NU Kab. Tegal masa khidmah 2007-2011 di gedung NU Jalan Raya Procot Slawi Ahad (19/6).
<>
âSetinggi-tinggi karier kita, kata Inna, keluarga nomor satu. Berorganisasi itu agar suami kita senang, bangga karena bertambahnya ilmu dan ketrampilan. Apalagi Fatayat NU beranggotakan wanita usia produktif. Dalam usia tersebut sangat dibutuhkan ketrampilan dan upaya-upaya kongkrit mensejahterakan keluarga menuju yang sakinah mawadah warahmah. âJangan sampai kita menjadi motivator tetapi tidak mampu memberi contoh yang baik kepada keluarga kita,â ujar perempuan muda beranak 5 ini.
Pentingnya keluarga, karena menjadi ukuran kongkrit kehidupan berbangsa dan bernegara. Apapun berawal dari keluarga. Maka perlu dibangun kemitraan yang harmonis antara pria dan wanita. âBila keluarga dalam suatu kaum sakinah dengan penataan kemitraan pria dan wanita, maka otomatis bangsa dan negaranya akan gemah ripah,â tandasnya.
Kepada peserta Konfercab, Inna juga berpesan agar bisa mengikuti konferensi dengan sebaik-baiknya. Termasuk menasehati agar yang menjadi pemimpin nantinya mampu memiliki 5 karakter kepemimpinan. Pertama, seorang ketua harus visioner dalam artian memiliki kemampuan melihat apa yang menjadi kebutuhan organisasi dimasa yang akan datang.
Kedua, Ketua harus integrited, utamanya moral yang baik, fatonah, pendidikan yang memadai baik formal maupun non formal. Ketiga, Kapabilitas, memiliki kemapuan memimpin. Keempat, bijaksana dan kelima mampu menjalankan visi dan misi organisasi.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kab Tegal H Ahmad Wasâari SPd MM mengajak Fatayat untuk bersinergi. Sebab Fatayat NU sebagai otonomnya NU, pada intinya kepanjangan tangan NU bersinergi melaksanakan program-program NU juga. âPenguatan kelembagaan NU menjadi pondasi utama untuk kemajuan NU,â kata Wasâari.
Ketua PC Fatayat NU Kab Tegal Dra Hj Nurhasanah kepada NU Online menjelaskan, Konfercab mengagendakan evaluasi program 2007-2011, rencana program 2011-2016, dan pemilihan pengurus baru. Dalam pandangan Nurhasanah, konfercab kali ini sangat meriah karena diikuti 217 Pimpinan Ranting dan 19 Pimpinan Anak Cabang.
Wakil Bupati Tegal H Moh Hery Soelistyawan SH MHum membuka konfercab dengan memukul gong sebanyak 9 kali. Hery hanya menyampaikan sambutan sekelumit mengingat waktunya sudah cukup siang. Dia bangga dan menyambut baik konfercab Fatayat karena sangat meriah dan variatif karena kemajuan yang telah dicapai oleh pemimpin periode Hj Nurhasanah. Ciri organisasi yang maju antara lain estafet kepemimpinannya berjalan normal dan tepat waktu. Dan Pemerintah kabupaten sangat membutuhkan organisasi yang baik untuk menjalin kemitraan program pemerintah. âMengganti pemimpin yang berprestasi itu sungguh sulit, maka pilihlah pemimpin Fatayat periode kedepan untuk lebih cermat,â pesannya.
Dari pantauan NU Online dilapangan, karena Hj Nurhasanah selaku Ketua PC Fatayat tidak bisa diangkat lagi karena telah dua periode menjabat maka akan diganti Ketua yang baru. Tersiar kabar santer Hj Alfiah MPd yang juga istri Ketua tanfidziyah PC NU bakal menggantikannya. Meskipun beberapa nama calon bermunculan seperti Hj Zakiyah Assegaf Skom, Hj Durmi SPd, Umi Faizah SE dan Nur Azizah SPdI mulai ramai dibicarakan dalam bursa Calon Ketua PC Fatayat NU periode 2011-2016.
Redaktur: Mukafi Niam
Kontributor:Â Wasdiun
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua