Warta

Prodi Tafsir Hadits Perlu Sentuhan Lebih Intens

NU Online  ·  Jumat, 9 Oktober 2009 | 10:22 WIB

Kudus, NU Online
Kepala Jurusan Ushuluddin Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus Ulya MA.g mengatakan, Prodi Tafsir Hadits di lingkungan perguruan tinggi Islam perlu mendapat sentuhan lebih intens. Program beasiswa pada prodi ini diharapkan akan membuka masa depan baru pendidikan Tafsir Hadits (TH).

Dua bulan pasca penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2009-2010, STAIN Kudus sendiri kembali membuka pendaftaran mahasiswa khusus Prodi Tafsir Hadits. Pendaftaran yang menjanjikan beasiswa penuh ini dibuka sejak (2/9) dan ditutup pada (2/10).<>

Demikian dilaporkan kontributor NU Online Widi Nuryono. STAIN Kudus adalah salah satu yang mendapatkan kesempatan membuka program ini. Beasiswa yang diberikan untuk program ini, sebagaimana tercantum dalam proposal Depag RI, merupakan ikhtiyar untuk membangun kembali masa depan prodi keilmuan Islam.

Pihaknya menambahkan, pembukaan beasiswa pogram khusus ini adalah sebagai jawaban atas kekecewaan sebagian kalangan yang berpandangan bahwa Prodi TH kurang menjanjikan kualitas. Selain itu, kehadiran kelas khusus ini juga merupakan upaya untuk menguatkan peran Prodi TH dalam persaingan pasar pendidikan. Menurutnya, masyarakat sekarang cenderung memandang lembaga pendidikan dari peluang kerja yang ditawarkan.

“Kehadiran beasiswa TH ini juga menjadi tantangan untuk membangun kualitas dan menjawab pragmatisme masyarakat,” jelasnya.

Meningkatkan kualitas itu, seperti dijelaskannya, telah dipersiapkan berbagai strategi inovatif yang siap disuguhkan kepada peserta yang berhasil lolos memasuki program ini. Di antaranya adalah dengan reformulasi kurikulum.

Pihaknya mengatakan bahwa jurusan ini memiliki dua acuan kurikulum yang akan diperankan. Pertama adalah kurikulum STAIN, seperti selama ini dilaksanakan pada prosesi perkuliahan. Kedua, kurikulum asrama, yang mengacu pada rekomendasi Depag RI dan beberapa program lokal Prodi TH STAIN Kudus. “Kami menawarkan kurikulum yang lebih intens dan ada inovasi-inovasi baru yang perlu segera direalisasikan,” bebernya.

Inovasi itu diantaranya adalah dengan program penguatan kompetensi berbahasa asing, keterampilan translete (menerjemahkan) teks-teks berbahasa asing, hafalan Al-quran dan hadits serta keterampilan jurnalistik.Merealisasikan program itu, seperti dikatakannya, pihaknya telah mempersiapkan strategi dan tenaga ahli yang siap meretas potensi mahasiswa.

Selain itu, dalam agenda keterampilan jurnalistik, pihaknya berencana membentuk agenda khusus dalam membangun kreatifitas tulis-menulis mahasiswa. Seperti dikatakan olehnya, cara yang ditempuh dapat bermacam-macam, di antaranya dengan pengadaan pelatihan menulis, kreatifitas menulis di media masa dan penerbitan majalah kampus.

“Untuk keterampilan jurnalistik, ke depan akan diupayakan program-program kontributif kepenulisan. Bisa jadi nanti kita menerbitkan majalah prodi TH, misalnya,” bebernya. (nam)