Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak kalangan intelektual Islam dan ulama untuk terus berinovasi dan berkreasi untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia.
Dalam sambutannya pada peringatan Nuzulul Quran 1430 Hijriah di halaman belakang Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/9) malam, Presiden mengingatkan sudah tiba saatnya bagi umat Islam Indonesia untuk maju dan menyumbangkan peradaban mulia kepada dunia.<>
"Sebagai bangsa dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia, bangsa yang mewarisi peradaban intelektual Timur dan Barat, sudah selayaknya kaum Islam Indonesia maju ke depan," tuturnya.
Sebagai agama pembawa rahmat bagi semesta alam, Kepala Negara mengingatkan, Islam bertumpu pada dimensi ilmu pengetahuan dan pembangunan akhlak.
Karena itu, lanjut dia, umat Islam harus berkontribusi pada peradaban masyarakat dunia dengan pendekatan kasih sayang dan harmoni.
Umat Islam, kata Presiden, juga harus bisa menyikap perbedaan dengan lapang dada karena Islam mengajarkan toleransi.
"Kita tidak harus mempertentangkan perbedaan akhlak. Harus bersikap lapang dada atau toleransi meski ada perbedaan," ujarnya.
Dengan kecerdasan inteletual yang tinggi dan kesalehan sosial, Presiden meyakini Indonesia mampu menjadi bangsa yang besar untuk membangun masyarakat dengan peradaban mulia, maju, dan sejahtera.
Peringatan Nuzulul Quran 1430 Hijriah dihadiri oleh Presiden Yudhoyono yang didampingi Ibu Ani, Wakil Presiden Jusuf Kalla, para duta besar negara sahabat, serta beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu antara lain Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, dan Menteri Komunikasi dan Informatika M Nuh. (ant/hir)
Terpopuler
1
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
2
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
3
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
4
Negara G7 Dukung Israel, Dubes Iran Tegaskan Hindari Perluasan Wilayah Konflik
5
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
6
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
Terkini
Lihat Semua