Warta

Ponpes Ikut Cerdaskan Anak Bangsa

NU Online  ·  Senin, 13 Desember 2004 | 23:49 WIB

Jogja, NU Online
Dosen Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Muhtarom HM dalam ujian terbuka promosi doktor di Program Pascasarjana (PPs) UIN Sunan Kalijaga, kemarin mengatakan bahwa, pondok pesantren (Ponpes) tradisional berpotensi mendidik dan mereproduksi santri menjadi calon-calon ulama. Potensi ini akan lestari, walau pun dari luar mengalir arus pemikiran baru dan perubahan yang mengintervensi. Kenapa? Kredibilitas pondok pesantren tradisional sangat ditentukan oleh kredibilitas kiai sebagai pemegang peranan yang memiliki kelebihan keilmuan.

Lebih lanjut Muhtarom memaparkan, secara normatif kiai merupakan penegak aqidah, syariah, dan moral. Kiai juga dipandang memiliki otoritas serta kecakapan yang dianggap melebihi kemampuan santri. Keberadan Ponpes tradisional sebagai lembaga dan pendidikan Islam telah ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, itu terbukti banyaknya santri atau kiai yang menjadi pejabat pemerintah, baik itu ditingkat pusat maupun tingkat daerah.

<>

Selain itu, melalui transfer ilmu-ilmu keislaman, memelihara tradisi keislaman, mereproduksi ulama dan mentransmisikan Islam. ”Proses belajar mengajarnya dilakukan melalui struktur, metode dan literatur tradisional. Baik berupa pendidikan formal di madrasah dengan struktur dan jenjang bertingkat, maupun pembelajaran dengan metode sorogan dan bandongan,” jelas mantan pembantu rektor II IAIN Walisongo, Semarang ini.

Perubahan yang dibawa oleh arus globalisasi yang membawa pengaruh terhadap perkembangan sosial dan budaya yang beraneka ragam. Secara khusus ia menyarankan, untuk mencegah timbulnya konflik nilai-nilai sebagai akibat globalisasi diperlukan kebijakan antisipatif. Melalui peneguhan tradisi dan nilai-nilai subtansi Islam lewat pembelajaran kitab Al-Salaf. Kemudian mengintensifkan budaya teknokratik dan demokratik lewat aktivitas bahs Al-Masail. ”Tak kalah penting, untuk tidak mendikotomikan ilmu dan mengondisikan santri selalu membaca media,” tambah Muhtarom yang merupakan doktor ke-95 PPs UIN Sunan Kalijaga dengan meraih predikat sangat memuaskan. (mar)