Warta

PMII Padang Minta Pemerintah Pertahankan Makam Priuk

NU Online  ·  Ahad, 18 April 2010 | 13:31 WIB

Padang, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Padang berharap kepada  pemerintah untuk tetap mempertahankan warisan budaya dan meninggalan para ulama masa lampau. Pemerintah jangan hanya melihat dari sisi kepentingan ekonomis semata terhadap sesuatu persoalan yang tengah terjadi di masyarakat.

Ketua III PC PMII Padang Alim Marwin Z menegaskan hal itu pada penutupan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) PMII Komisariat IAIN Imam Bonjol Padang, Ahad  (18/4/2010) di Sungai Bangeh Kecamatan Koto Tangah, Padang. Mapaba diikuti lebih 50 orang peserta berasal dari mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang, Universitas Putra Indonesia dan ATIP Padang. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online Bagindo Armaidi Tanjung di Padang.<>

Menurut Alim, peristiwa Tanjung Priuk yang terjadi beberapa hari lalu amat menyedihkan bagi PMII dan bangsa Indonesia. Pemerintah diminta tetap mempertahankan makam Mbak Priuk yang berada di Koja Jakarta Utara tersebut. “PMII sebagai organisasi yang sangat menghormati ulama, tidak rela makam ulama tersebut digusur hanya untuk kepentingan pihak tertentu. Untuk itu, PMII mendukung setiap kebijakan yang mempertahankan makam tersebut di lokasi sekarang,” kata Alim.

Alim Marwin menambahkan, PMII berharap pemerintah juga dapat menyelesaikan kasus Bank Century, makelar kasus (markus) di tubuh Polri dan pajak. Bila pemerintah tidak bertindak tegas, akan berdampak krisis kepercayaan terhadap pemerintah makin tinggi,

Ketua PMII Komisariat IAIN Imam Bonjol Yonnarlis menyebutkan, Mapaba yang berlangsung selama 3 hari, sejak Jumat hingga Ahad (16-18/4/2010). Mapaba kali ini beriringan dengan Harlah PMII ke-50. “Diharapkan dari Mapaba ini akan lahir kader-kader emas PMII di Kota Padang untuk kejayaan PMII di Indonesia,” tambah Yonnarlis didamping Ketua Panitia Rahmadoni.

Menurut Yonnarlis, Mapaba menampilkan  materi betapa pentingnya organisasi bagi seorang mahasiswa. Selain memberikan jiwa kepemimpinan, juga nilai-nilai dasar perjuangan seorang kader PMII, tambah Yonnarlis. (mad)