Warta

PMII Galang Kebersamaan dengan Pemuda Lintas Negara

Kamis, 15 November 2007 | 14:02 WIB

Samarinda, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) membuat gebrakan baru. Di tengah makin kuatnya intervensi asing di Indonesia, organisasi berbasis massa mahasiswa Nahdlatul Ulama (NU) itu menggelar acara festival pemuda kepulauan di Hotel Bumi Senyur dan Hotel Atlet Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur, 14-17 November 20007.

Kegiatan bertajuk “Menyangga Retak Nusantara, Menyambung Geo-kultural dan Menegaskan Daulat Kawasan Kepulauan” itu melibatkan seluruh pimpinan organisasi kepemudaan se-Indonesia dan delegasi 17 negara dari kawasan Asia dan Afrika. Di antaranya, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, dan Afrikan Selatan.<>

Ketua Umum Pengurus Besar PMII, Hery Haryanto Azumi mengajak para pemuda se-Nusantara, terutama dari kawasan Asia Tengara untuk menjalin kerja sama dalam rangka meningkatkan kehidupan yang lebih berkualitas. ”Kita ini diperhitungkan oleh dunia karena punya potensi yang luar biasa baik politik maupun ekonomi,” ungkapnya dalam acara pembukaan di Balai Gubernur Kaltim, Kamis (15/11).

Indonesia, lanjut Hery, mempunyai hubungan yang tak terpisahkan dengan negara-negara sekitar, seperti Singapura, Malaysia dan Brunai Darusssalam. Sebab, kata Hery, wilayah Nusantara sebenarnya tidak hanya sebatas wilayah Indonesia saja, tapi juga mencakup negara-negara tetangga.

“Nusantara tidak hanya milik Indonesia saja. Malaysia, Singapura dan Brunai sebenarnya juga masuk nusantara. Di sinilah pentingnya kita menjaga identitas kultural Nusantara. Berdirinya bangsa-bangsa tersebut tidak lepas dari identitas itu,” tuturnya.

Karena itu, Hery berharap forum pertemuan antargenarasi muda lintas negara tersebut bisa menghasilkan jalinan kerja sama yang selama ini retak gara-gara intervensi asing. Keretakan hubungan itu, katanya, diindikasikan dengan munculnya masalah-masalah di
wilayah  perbatasan antarnegara.

”Identitas Nusantara itu retak karena adanya kepentingan luar. Namun kita punya potensi besar untuk bersatu kembali. Mari kita galang kekuatan baru di kawasan nusantara ini,” katanya.

Senada dengan Hery, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Syaiful Teteng mengajak delegasi negara-negara tetangga Indonesia untuk melupakan berbedaan dan mencari titik persamaan satu sama lain. Indonesia dengan degara lain, seperti, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam, katanya, adalah bangsa serumpun yang perlu meningkatkan kerja sama.

”Selama ini kita hanya mencari perbedaan, bukanya persamaan. Sehingga munculah masalah-masalah,” katanya.

Syaiful juga memuji langkah PMII yang berani memprakarsai pertemuan pemuda lintas Negara. Menurut dia, selama ini, kawasan Nusantara hanya diartikan seluruh wilayah Indonesia. ” Kalau mau diinternasionalisasikan untuk tujuan hubungan yang lebih baik, itu luar biasa. PMII ini berpikir ke depan,” tuturnya. (rif)