PM Howard Tolak Minta Maaf atas Salah Tangkap Dokter Muslim India
NU Online · Selasa, 31 Juli 2007 | 08:28 WIB
Melbourne, NU Online
Perdana Menteri Australia John Howard telah mengesampingkan permintaan maaf kepada Dr. Mohammed Haneef, yang dipenjara hampir empat pekan di Australia karena dituduh teroris, dan menolak menyebutkan bahwa dokter asal India itu dikorbankan.
Howard mengatakan, kesalahan terjadi dari waktu ke waktu dan ketika bersepakat dengan teroris, hal itu lebih baik diselamatkan daripada minta maaf. "Australia tidak akan meminta maaf kepada Dr. Haneef," kata Howard kepada wartawan di Sydney.
<>"Dr. Haneef tidak dikorbankan dan reputasi internasional Australia tidak dirusak oleh salah tangkap ini," kata Howard seperti dikutip media setempat.
Haneef telah berkumpul kembali dengan keluarganya dan bayinya yang baru lahir, di Bangalore, kota industri telekomunikasi India. Sebelumnya, ia ditangkap di Australia dengan tuduhan mendukung organisasi teroris, namun kemudian dibebaskan karena tidak ada bukti.
Dokter asal India, yang telah memiliki visa kerja di negara kanguru itu namun kemudian dibatalkan akibat tuduhan tersebut, mengatakan ia telah dikorban oleh otoritas Australia dan Polisi Federal Australia (AFP).
Pengacaranya, Peter Russo mengatakan, pemerintah harus meminta maaf kepada Haneef. "Bila seseorang berbuat kesalahan, saya kira orang yang bersangkutan hendaknya berpikir tentang permintaan maaf," kata Russo kepada Radio ABC.
Howard mengatakan, pihaknya mendukung AFP dan Menteri Keimigrasian Kevin Andrews, yang mencabut kembali visa kerja Haneef awal bulan ini, hanya beberapa jam setelah pengadilan Brisbane menjamin kebebasannya.
Kendati kasus itu batal demi hukum, Menteri Andrews menolak mengembalikan visa itu kecuali bila para pengacara India berhasil mengajukan banding melawan keputusan itu dalam Pengadilan Federal. (ant/may)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua