Warta PELARANGAN MENARA MASJID

Pimpinan Kristen harus Tunjukkan Dukungan pada Muslim

NU Online  ·  Selasa, 1 Desember 2009 | 06:20 WIB

Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal World Conference on Religions for Peace (WCRP) Dr William F. Vendley menyatakan hasil referendum di Swiss yang melarang pembangunan masjid perlu disikapi oleh para pimpinan agama Kristern dengan memberikan dukungan pada komunitas muslim di Swiss.

Hal ini diungkapkan dalam diskusi dengan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di gedung PBNU, Selasa (1/12).<>

“Pimpinan agama Kristen harus melakukan sesuatu untuk memberikan dukungan kepada komunitas Muslim,” tandasnya.

Dikatakannya, hasil referendum ini sudah jelas-jelas bertentangan dengan sikap toleransi dan kebebasan beragama yang seharusnya dijunjung tinggi.

Ia juga menjelaskan, umat Islam mungkin menjadi mayoritas di satu wilayah, tetapi menjadi minoritas di wilayah yang lain. Dalam kondisi apapun, tidak boleh ada standar yang berbeda karena posisinya sebagai mayoritas atau minoritas dalam kebebasan menjalankan agama.

Secara kultural, masyrakat di Swiss merupakan masyarakat yang sangat teratur dalam segala hal, yang sebagian digambarkan dalam perkembangan industri jam tangan yang memang menunjukkan ketepatan dan keteraturan. Ia memiliki pengalaman pribadi, ditegur oleh tetangga karena membilas toilet diatas jam 10 malam karena suaranya dianggap menganggu ketenangan.

Kepada Hasyim Muzadi, Vendley juga menyatakan apresiasinya atas keberadaan Pancasila yang telah mampu menyatukan seluruh pemeluk agama di Indonesia dalam kedamaian.

Ia berharap konsep seperti Pancasila ini bisa diterapkan di negara lain. Salah satu yang menjadi idenya adalah satu Palestina untuk semua agama.

Sementara itu KH Hasyim Muzadi menjelaskan, Islam adalah agama rahmatan lil alamiin, agama untuk semua umat manusia, bukan hanya umat Islam sendiri. Konsep ini dipegang teguh oleh NU dengan memberikan dukungan kepada semua kelompok dan menjadi mediator dalam berbagai konflik yang terjadi di dunia seperti di Thailand Selatan, Timur Tengah, Sudan, Mindonao, dan lainnya. (mkf)