Peserta Sanlat SMPTN Dikenalkan Perjuangan Ulama NU
NU Online · Jumat, 13 Mei 2011 | 01:40 WIB
Jombang, NU Online
Peserta pesantren kilat Sukses Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (Sanlat- SMPTN) yang diselenggarakan PC GP Ansor Jombang bersama Yayasan Mata Air diajak wisata religi. Makam pendiri Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, KH Bisri Syansuri yang merupakan salah satu pondok terbesar di Jombang ini menjadi tujuan.
” Setiap kamis malam, santri-santri pesantren kilat kita ajak berziarah berwisata religi ke makam pendiri NU, yang kebetulan berada di Jombang. Mereka kita kenalkan bagaimana perjuangan para ulama ikut membangun bangsa ini,” tutur Zulfikar Dikhwanto ketua panitia saat memimpin rombongan kepada NU Online di Jombang, Kamis (23/5).<>
Dikatakannya, selama pelaksanaan Sanlat, peserta berhak mendapatkan bonus wisata religi kemakam para ulama yang mendirikan organisasi islam terbesar di nusantara, yakni Jamiyah Nahdlatul Ulama.” Pekan lalu peserta sudah diajak ke Makam KH Wahab Hasbullah pendiri NU, di Tambakberas, sekarang ini ke Makam KH Bisri Syansuri dan lusa ke Makam KH Hasyim Asyari serta Makam Gus Dur,”tambahnya.
Kegiatan bimbingan belajar SMPTN yang dikemas dalam Sanlat disamping memberikan materi akan dilakanakan selama 27 hari. Dalam kegiatan bimbel peserta mendapatkan materi soal-soal yang memang berbasis IPA dan IPS. ” Kegiatan belajar terbagi menjadi IV jam, dengan bimbingan tutor yang cukup berpengalaman,”tambahnya.
Semantara dalam kegiatan wisata religi, yang diikuti sekitar 60 santri dari 6 kabupaten itu para santri dipandu tutor keagamaan. Mereka diajak membaca tahlil dan bedoa.” Beliau (KH Bisri Syansuri) merupapakan ulama ahli fiqih, dan pernah menjadi Rais Aam PBNU menggantikan KH Wahab Chasbullah,”ujar Agus Wafiul Ahdi, Lc, tutor keagamaan memberikan wawasan.
Sebagai ulama Ahli Fiqih, prestasi yang paling membanggakan,lanjut Gus Wafi biasa dipanggil, ketika Kyai Bisri Syansuri berhasil mendesakkan disyahkannya UU perkawinan, dikenal dengan UU 1974, yang merupakan hasil rancangannya bersama-sama ulama NU. Padahal sebelumnya pemerintah sudah membuat rancangan undang-undang perkawinan ke Dewan Perwakilan Rakyat.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Kontributor: Muslim Abdurrahman
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua