Warta

Pesantren yang Alumninya Terlibat Terorisme perlu Berbenah

NU Online  ·  Sabtu, 15 Agustus 2009 | 12:59 WIB

Jakarta, NU Online
Pengasuh pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid berharap pesantren yang terbukti memiliki alumni yang terlibat dalam aksi terorisme perlu berbenah diri agar tidak merusak citra pesantren secara keseluruhan.

“Sebaiknya, pesantren yang alumninya terlibat terorisme coba melihat, apa ada materi yang diberikan yang menjadi penyebab itu, semuanya harus berbenah, kalau tidak ada yang salah, ya syukur,” katanya kepada NU Online, Jum’at (14/8) malam.<>

Ia secara tegas menyatakan pesantren secara institusional tidak terlibat dalam aksi terorisme, adapun satu-dua alumni yang menjadi pelaku karena mereka telah mengalami pencucian otak melalui pendekatan tertentu yang dilakukan oleh para gembong teroris.

“Sekecil apapun, kita hilangkan peluangnya ini terjadi,” terangnya.

Ia berpendapat, meskipun ada sebagian pesantren yang memiliki pemikiran yang radikal, asal tidak diimplementasikan dalam sebuah kekerasan yang merugikan masyarakat, hal ini tidak menjadi masalah. “Tapi semuanya harus dilakukan secara konstitusional,” tandasnya.

Beberapa perilaku santri, seperti demonstrasi yang menunjukkan kepahlawanan Amrozi oleh pesantren Ansorut Tauhid, menurutnya juga perlu dihindari karena Amrozi adalah orang yang tidak ngerti agama sehingga harus dikasihani, bukan dipahlawankan. (mkf)