Warta

Pesantren Terbitkan Buku "Islam Peduli Satwa"

NU Online  ·  Rabu, 2 Februari 2011 | 03:40 WIB

Malang, NU Online
Sebanyak 35 pondok pesantren dari Jawa Timur dan Jawa Barat bersama ProFauna Indonesia menerbitkan buku Islam Peduli Satwa. Buku tersebut diharapkan menjadi salah satu perspektif baru kelompok peduli lingkungan dan satwa di Indonesia yang merupakan populasi Islam terbesar di dunia.

Menurut Ketua ProFauna Indonedia, Rosek Nursahid, buku ini merupakan hasil work shop ProFauna dengan 35 pondok pesantren dari Jawa Timur dan Jawa Barat yang diselenggarakan di pesantren Al-Hikam, Malang beberapa pekan lalu. />
"Hasil work shop ini kemudian dirangkum dan disusun oleh teman-teman ProFauna dan Al-Hikam, lalu jadilah buku itu. Indonesia memiliki populasi Islam terbesar di dunia, dan isu lingkungan juga perlu mendapat perhatian agama," urai Rosek, Selasa (1/2) seperti dilansir beritajatim.com.

Dalam buku tersebut, lanjut dia, ada beberapa isu yang diangkat. Misalnya, mengingatkan bila Islam adalah agama yang peduli pada satwa dan menanamkan cinta kasih pada semua binatang ternak dan hewan liar. Salah satu contohnya, ada kisah pelacur yang masuk surga karena pernah memberikan minuman pada anjing yang kehausan.

Kepedulian Islam pada spesies hewan ini, juga bisa dilihat dari cerita Nabi Nuh SAW. Saat azab banjir bah, Allah meminta Nabi Nuh membuat perahu yang di dalamnya juga diangkut binatang sepasang-sepasang agar bisa berkembang biak.  "Ini menunjukkan nilai Islam mengajarkan cinta kasih dan sayang pada binatang," jelas Rosek.

Buku setebal 68 halaman itu, sudah termasuk bacaan umum yang sudah tercetak 5 ribu eksemplar. Buku-buku ini juga didistribusikan gratis ke pesantren, kelompok kajian lingkungan islam, lembaga islam pemerhati lingkungan, lembaga pemerintah yang peduli lingkungan dan konservasi.

Buku Islam Peduli Satwa tersebut juga banyak mengulas tuntas tentang pandangan Islam terhadap berbagai isu mengenai satwa. Meski, Islam mengajarkan manusia untuk menyayangi satwa, namun isu ini belum banyak diketahui masyarakat. "Makanya, kami berharap isu pelestarian lingkungan juga mendapat perhatian banyak kelompok," harapnya. (nam)