Warta

Pesantren di Barisan Terdepan Perangi Radikalisme

NU Online  ·  Senin, 2 Mei 2011 | 01:21 WIB

Tangerang, NU Online
Pondok Pondok Pesantren di tanah air memiliki arti strategis dan kedudukannya amat penting dalam memajukan bangsa sejak zaman penjajahan Belanda hingga memerangi paham radikalisme.

Direktur Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama, Chairul Fuad di Tangerang, Ahad (1/5), menjelaskan hal itu pada peresmian Pondok Pesantren Modern Darul Muttaqien, Tangerang, Banten. Hadir pada acara tersebut KH. Syukron Makmum dan sejumlah tokoh agama setempat. />
Kelompok pesantren berada di barisan terdepan dalam menghadapi kaum penjajah bersama elemen masyarakat lainnya. Namun dalam beberapa tahun terakhir perkembangannya terfokus pada pendidikan keagamaan, katanya dalam sambutannya mewakili Menteri Agama Suryadharma Ali.

Kini pesantren berkembang menjadi agan perubahan dan pusat peradaban, sebagai bagian dari dinamika masyarakat, katanya.

Namun pesantren kini dihadapi tantangan berat dalam kedudukannya sebagai agen perubahan, yaitu berkembangnya korupsi. "Ajaran agama dapat menjadi berperan dalam pemberantasan korupsi," kata Chairul Fuad.

Pondok pesantren diharapkan ke depan juga dapat menjadi penggerak ekonomi masyarakat disamping sebagai penangkal paham perilaku destruktif dan berbagai paham liberalisme, termasuk radikalisme, ia menjelaskan.

Ia juga menyinggung persoalan kemajuan teknologi yang banyak disalahgunakan, seperti kepandaian membuat alat peledak yang diarahkan untuk menghancurkan manusia. Hal ini jelas suatu penyimpangan dari ajaran Islam, yang sesungguhnya harus diarahkan untuk kebutuhan dan keperluan umat.

Ia menegaskan, esensi pengajaran Islam di pondok pesantren tak ada yang mengajarkan ajaran radikalisme. Pesantren sebagai pusat peradaban, harus mengembangkan faham cinta damai dan mandiri. Pesantren tak boleh menjadi pusat radikalisme, liberalisme tetapi harus mampu membangun dalam suasana harmoni. (ant/dpg)