Jakarta, NU Online
Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menilai bahwa tidak ada persoalan pribadi antara para kader PKB yang tak jadi pengurus, melainkan karena mereka tidak memiliki visi yang sama dalam pengembangan organisasi.
“Jika ada perbedaan, itu wajar. Kita tidak usah kecil hati, memang orang selalu berbeda-beda, tetapi orang yang tidak sama pandangan dan tujuan dalam kehidupan berpartai ya wajar kalau tidak jadi pengurus apapun. tidak ada persoalan pribadi,” tandasnya dalam pidato pengukuhan pengurus DPP PKB Senin malam (03/05).
<>Gus Dur menilai bahwa ada pihak yang mencoba mengangkat persoalan tersebut menjadi masalah pribadi. Karenanya dia menyemangati para pengurus agar tetap teguh dan berjuang keras untuk menjadikan PKB semakin besar. “saya selalu ingat kata-kata Jawa becik kethithik olo ketoro (yang benar akan nampak dan yang salah akan kelihatan),” tandasnya.
Dalam forum tersebut Gus Dur mengungkapkan bahwa demokrasi merupakan sebuah proses panjang yang bisa berjalan sampai 90 tahun. Namun demikian semuanya harus betul dari awal.
Dalam hal ini demokrasi memiliki sendi kedaulatan hukum. Jika masyarakat belum menikmati adanya kedaulatan hukum bagi semua, maka demokrasi belum berjalan. “Pemilihan umum itu bukannya sesuatu yang menjamin demokrasi, ia hanya pertanda adanya demokrasi,” tandasnya.(mkf)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
6
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
Terkini
Lihat Semua