Perlunya Pembagian Kapling Pesantren dan Madrasah
NU Online · Jumat, 4 September 2009 | 11:13 WIB
NU lahir dan berkembang melalui pengembangan pesantren, yang selanjutnya melalui metode pengkelasan, muncullah madrasah. Akibat kebijakan formalisasi yang dilakukan pemerintah, kebutuhan akan sekolah yang berijasah mengurangi minat masyarakat untuk masuk pesantren.
Meskipun demikian tak perlu ada dikotomi antara madrasah dan pesantren salaf yang mengajarkan kitab kuning, kebutuhan akan eksistensi pesantren tetap diperlukan karena perbedaan kebutuhan sumberdaya yang dihasilkan dari dua institusi pendidikan ini. Pesantren diperlukan untuk memaksimalkan dakwah di masyarakat sedangkan madrasah untuk menghasilkan para intelektual muslim.<>
“Kalau madrasah lebih untuk menciptakan intelektual muslim, targetnya menjadi sarjana, dokter dan lain, tetapi kita harus tetap tafakkuh fiddien, nanti tak akan ada senggol menyenggol, kaplingnya madrasah menciptakan sarjana muslim, kaplingnya pesantren menciptakan muslim yang intelektual. Dua-duanya saling mengisi,” kata ketua PBNU Prof Dr Ridwan Lubis kepada NU Online baru-baru ini.
Keberadaan pesantren dan madrasah juga penting untuk memberi ruang apa yang sudah dikembangkan oleh para kiai tetap bisa bertahan dan tinggal memberikan bimbingan.
“Kita memberikan masukan saja, jangan diintervensi, yang kita lakukan yang belum digarap mereka, madrasah ibtidaiyah NU, sekolah SMK, unvieritas, jadi sehingga tak akan ada tabrakan,” imbuhnya.
Dijelaskannya, pada zaman globalisasi ini, keberadaan pesantren tetap penting, tetapi tidak cukup bagi umat Islam untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada didalamnya.
“Yang kita alami bukan lagi masyarakat agraris, kita masayarakat industri, masyarakat global, yang disini prinsip mempertahankan yang lama yang baik baik dan mengambil yang baru yang baik dikembangkan dan diterapkan, bukan hanya jargon saja, kita buktikan,” ujarnya.
Kemajuan warga NU, menurut Dosen UIN Jakarta ini harus dibangun dari kepedulianwarga NU pada pendidikan karena melalui pendidikan akan dibangun disiplin, etos kerja dan aspek lainnya. (mkf)
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua