Di tengah perdebatan sengit di antara para cendekiawan Muslim seluruh dunia mengenai perluasan masjidil haram, tahap pertama proyek perluasan Masa`a (tempat Ibadah Sa`i antara Bukit Shafa dan Marwah) di Masjidil Haram yang dilakukan oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi mendekati penyelesaian.
Lebih dari 3.000 pekerja bangunan sedang melakukan sentuhan akhir bagi proyek tersebut selama 24 jam penuh. "Tahap kedua proyek itu akan mulai dilaksanakan setelah musim Haji berikut," kata Insinyur Abdul Mohsen bin Humeid, Direktur Jenderal Proyek seperti dikutip IINA.<>
Sebelum perluasan, 44.000 jamaah dapat melaksanakan Ibadah Sa`i setiap jam, dan setelah perluasan, jumlahnya diperkirakan akan naik menjadi 118.000 jamaah per jam.
Perluasan Masa`a itu, yang diperkirakan menelan biaya 2,985 miliar riyal Saudi, adalah bagian dari perluasan terbesar Masjidil Haram, yang diperintahkan oleh Khadimul Haramain (Pelayan Dua Tempat Suci), Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz, guna menampung tambahan 500.000 orang yang menunaikan ibadah.
Abdul Mohsen bin Humeid mengakui perluasan Masa`a berlangsung di tengah perdebatan sengit di antara pemuka dan cendekiawan Muslim di Kerajaan, bahkan di luar negeri.
Kebanyakan cendekiawan mendukung perluasan sebagai langkah yang dapat dimaklumi guna menampung jamaah yang jumlahnya terus bertambah. Sementara sebagian tokoh Muslim menyampaikan kecaman mereka mengenai perluasan itu, dengan alasan pelaksanaan Ibadah Sa`i mesti dibatasi secara ketat pada daerah antara Bukit Shafa dan Marwah saja.
Ketika berbicara kepada wartawan, Abdul Mohsen bin Humeid mengatakan Masa`a baru itu memiliki beberapa keistimewaan baru, termasuk penyejuk udara penuh, lift dan pembatas gerakan, daerah khusus untuk minum air zamzam, dan daerah terpisah bagi peziarah yang menggunakan kursi roda.
"Jalan masuk-dan-keluar sementara telah dibuat untuk membantu arus utama jamaah dan sistem panduan telah disediakan untuk membantu jamaah menemukan jalan mereka di Masjidil Haram," katanya.
"Banyak lift telah ditambahkan guna memudahkan jamaah masuk dan keluar daerah itu dengan cepat, sementara jamaah lain akan memasuki lift dari pintu lain, guna menghindari jamaah berdesak-desakkan. Juga ada pembatas gerak untuk memudahkan orang tua dan cacat untuk menunaikan Ibadah Sa`i," katanya. (ant/nur)
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
5
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
6
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
Terkini
Lihat Semua