Medan, NU Online
Puncak peringatan Satu Abad Pondok Pesantren (Ponpes) Musthafawiyah Purbabaru Mandailing Natal (Madina) yang dijadwalkan pada 12 Desember 2012 akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan seorang ulama terkemuka Timur Tengah. <>
“Untuk menghadirkan Presiden SBY dan ulama Timteng itu, panitia akan bekerjasama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Wilayah (PW) NU Sumut,” ujar Ketua Umum Panitia Peringatan Satu Abad Musthafawiyah, Maratua Simanjuntak, dalam acara Pertemuan Alumi Pesantren Musthafawiyah Purbabaru, di aula PWNU Sumut, Jalan Sei Batanghari Medan, baru-baru ini.
Hadir dalam pertemuan itu, Ketua Pengarah Panitia Yasir Nasution, Ketua Umum DPP Keluarga Abituren Musthafawiyah (Kamus) M Raihan Nasution, Ketua Dewan Pembina DPP Kamus Syeh H Ali Akbar Marbun, dan Ketua Panitia Pertemuan, HM Adlin Damanik.
Maratua Simanjuntak menjelaskan, seyogianya peringatan Satu Abad Mustafawiyah jatuh pada 12 Nopember 2012, karena pesantren ini didirikan oleh Syekh Musthafa Husein Nasution pada 12 Nopember 1912. Namun karena pada Nopember 2012 bertepatan musim haji, maka puncak peringatan diundur menjadi 12 Desember 2012.
Dia menyatakan, peringatan satu abad pesantren tertua dan terbesar di Pulau Sumatera ini bukan seremonial, melainkan untuk meningkatkan mutu secara menyeluruh serta memperkuat perannya secara efektif sebagai lembaga pendidikan agama dan pembangunan karakter bangsa (akhlakul karimah).
Karena itu, katanya, sebelum acara puncak, panitia akan menggelar sejumlah kegiatan, di antaranya seminar “Peluang dan Tantangan Pesantren Salafiah di Era Modern”, pengusulan mu’adalah (penyetaraan) Pesantren Musthafawiyah ke Mendikbud. Kemudian alumni ghathering membangun networking.
Juga ada perlombaan antarpesantren, bakti sosial alumni, zikir akbar, haflah, istighastah dan tausiyah. Selanjutnya, peluncuran buku “Bunga Rampai Mustfahawiyah”.
“Kita juga akan hadirkan Menko Kesra, Mendikbud dan Menag pada acara puncak nanti,” ujar alumni Musthafawiyah yang kini Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut.
Maratua juga mengapresiasi tawaran Ketua PWNU Sumut H Ashari Tambunan agar sekretariat panitia dipusatkan di kantor PWNU Sumut, Jalan Sei Batanghari Medan. “Bantuan yang diberikan PWNU ini mengingatkan kita, bahwa pendiri NU di Tapanuli Bagian Selatan adalah H Syekh Mustafa Husain Nasution, pendiri Musthafawiyah. Jadi, alumni Musthafawiyah jangan ragu mengaku orang NU,” tandas Maratua.
Dalam kesempatan itu, mantan Rektor IAIN Sumut HM Yasir Nasution berharap, peringatan Satu Abad Musthafawiyah ini harus memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas pesantren tersebut.
“Terutama status akreditasi, hendaknya menjadi perhatian bersama. Ijazah Musthafawiyah ke depan harus sejajar dengan Pesantren Raudhatul Hasanah Medan dan pesantren di Pulau Jawa yang siswanya tidak perlu lagi ujian negara,” ucap Prof Yasir.
Redaktur : Syaifullah Amin
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua