Warta

Peran Guru Agama Tak Kalah Penting dari Guru Bidang Lainnya

NU Online  ·  Jumat, 24 Juli 2009 | 21:37 WIB

Rangkasbitung, NU Online
Komitmen  dan rencana Dinas Pendidikan Lebak untuk memprioritaskan guru eksak (ekstrakulikuler) dalam penerimaan CPNS tahun 2009 mendapat kritikan dari sejumlah elemen warga.

Sejumlah elemen menilai, peran guru agama tidak kalah penting dibandingkan guru fisika, biologi, maupun matematika.Apalagi, saat ini pergeseran moral generasi muda, termasuk di Lebak, sudah semakin memprihatinkan.<>

“Kalau tahun 80-an, moral generasi muda kita masih bisa diandalkan, contoh nyatanya, kalau dulu ketika ada bedug maghrib hampir semua remaja memilih masuk rumah atau pergi ke masjid. Coba kita lihat sekarang, maghrib tiba malah ngehidupin mesin motor atau nyetel (menghidupkan) TV,” kata tokoh pemuda Cihara, Bondaniji, di Rangkasbitung, pada NU Online Jum’at (24/7).
 
Yang lebih menyedihkan lagi, ujar Bondan, makin banyak anak di bawah umur yang melakukan pelanggaran atas hukum di negeri ini. Ada yang memperkosa, mencuri, berjudi, hingga berhubungan intim di luar nikah.

“Karenanya, sudah sewajarnya bila Pemkab Lebak memperhatikan juga kuota guru agama yang mengajar di sekolah-sekolah di Lebak. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi pergeseran nilai akhlak generasi muda yang mengarah pada perilaku negatif, bahkan cendrung melawan hukum,” ujar Bondan.

“Saat ini, guru agama di sekolah-sekolah umum sangat minim, padahal perannya tidak kalah penting dengan guru lainnya, karena sebagai pengarah akhlak siswa yang kini cukup memprihatinkan,” lanjutnya.

Bondan sepakat bila porsi antara guru agama dan guru umum berbading 40:60, 40 persen guru agama dan 60 persen guru umum. “Saya juga tidak menampikan jika porsi untuk guru lainnya seperti eksak memang perlu, namun harus diimbangi oleh kepentingan pembangunan moral dengan menempatkan guru-guru agama,” tuturnya.

Lain halnya dengan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Lebak Ahmadi Jaya lebih menyoroti pentingnya penambahan jumlah guru agama, juga peningkatan kualitas guru umum yang sudah ada. Sehingga, guru umum mampu juga memberikan contoh moral yang baik kepada anak didiknya.

“Sehingga menjadi cerminan yang baik untuk dijadikan figur oleh siswa,” ungkapnya. (zen)