Jakarta, NU Online
Tradisi pluralisme memang sudah benar-benar mengakar dalam tubuh NU. Berbagai perbedaan pendapat dalam mensikapi satu hal tidak menyebabkan hubungan pribadi mereka menjadi renggang.
Dalam acara peresmian klinik Avicenna di PBNU, tampak para pengurus PBNU yang sebelumnya diketahui memiliki perbedaan pandangan terlihat berbincang-bincang dan guyonan secara akrab.
<>Tampak mantan Plh PBNU Masdar F. Mas’udi ngobrol dengan para pengurus PBNU yang sebelumnya menjadi tim sukses, yang mana dalam beberapa hal berkaitan dengan pilpres, mereka tampak berbeda pandangan.
Keakraban juga tampak antara KH Muchit Muzadi dan adiknya, KH Hasyim Muzadi. Bahkan Bhah Muchit bersedia mengambilkan nasi kuning untuk adiknya. “”wah iki kurang iwake (wah, ini kurang lauknya),” cletuk Hasim ketika kakaknya hanya mengambilkan sedikit ikan. “Yo njukuo’ dewe (yaa ambil sendiri),” jawab Bhah Muchit dalam bahasa Jawa yang kental.
Berbagai ritual dan tradisi yang dilakukan oleh warga NU seperti acara tahlilan, istighotsah, sunatan, dan lainnya menyebabkan frekuensi pertemuan antar mereka menjadi sangat tinggi dan ditambah dengan toleransi yang tinggi terhadap perbedaan pendapat, maka mereka selalu akrab dalam segala situasi.(mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua