Warta

Pengelola dan Guru PAUD Ma’arif Harus Miliki Keikhlasan

NU Online  ·  Jumat, 25 Juni 2010 | 06:12 WIB

Pariaman, NU Online
Pengelola dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ma’arif harus memilik keikhlasan dalam menjalankan aktifitas belajar anak-anak pra sekolah dasar tersebut. Tanpa keikhlasan, maka umur PAUD yang dikelola di tengah masyarakat tidak akan berumur panjang.

Penegasan itu disampaikan Sekretaris PW Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Sumatera Barat Drs. Amiruddin Tuanku Majolelo saat bersilaturrahmi dengan pengelola dan guru-guru dilingkungan PAUD Ma’arif di Kabupaten Padangpariaman, Kamis (24/6) di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Kajai
Pariaman Selatan Kota Pariaman.<>

Dikatakan Amiruddin, dalam merintis dan mengelola PAUD Ma’arif tersebut memang akan ditemui berbagai rintangan dan halangan di tengah masyarakat. Masih ada masyarakat yang belum bisa menerima kehadiran PAUD dilingkungannya. Sehingga berbagai cara dilakukan untuk mematahkan semangat pengelola dan guru PAUD.

“Memang hingga saat ini ada pihak-pihak yang tidak senang dengan kehadiran PAUD Ma’arif tersebut. Ada-ada saja isu-isu negatif yang dikembangkan terhadap PAUD Ma’arif,” kata Amiruddin menambahkan.

Ironisnya, ada pihak yang menganggap PAUD Ma’arif sebagai saingan dalam mengelola PAUD. Padahal, kata Amiruddin, PAUD Ma’arif  itu adalah milik masyarakat dimana PAUD itu berdiri. Bukan milik kami.

“Kami hanya mendorong dan memotivasi masyarakat setempat agar mau berpartisipasi dan bersama-sama mencerdaskan anak-anak bangsa. Alhamdulillah, banyak orangtua merasakan manfaat dari kehadiran PAUD Ma’arif,” kata Amiruddin menambahkan.

Dikatakan Amiruddin, manfaat dari kehadiran PAUD tidak saja bagi anak-anak yang belajar di PAUD, tetapi bagi pengelola dan pengasuh/guru pun memberikan manfaat dalam pengembangan potensi diri. Diantara guru PAUD Ma’arif tersebut sudah ada yang melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan untuk kuliah.

“Keterbatasan sumber dana  dan sarana prasana memang menjadi persoalan besar dalam pengelolaan PAUD ini. Untuk itu, kita berharap bantuan dan sumbangan dari pihak mana pun yang memiliki kepedulian untuk mencerdaskan anak-anak bangsa itu,” kata Amiruddin. (arm)