Pengajian tentang Seks dan Penikahan Bentengi Moral Santri
NU Online · Ahad, 6 September 2009 | 01:01 WIB
Bulan Ramadhan tahun ini, Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus menggelar berbagai pengajian kilatan, diantaranya adalah pengajian tentang seks dalam Islam yang diampu oleh KH Hamdi Asmu’i L. Pengajian iniberakhir Sabtu (5/9) kemarin. Demikian dilaporkan kontributor NU Online Widi Muryono.
Pengajian yang diikuti lebih dari 50 santri ini, mengkaji kitab Qurrotul Uyun yang secara ringkas membahas ihwal pernikahan dan seluk beluknya, mulai dari tata cara pernikahan, Walimatul Ursy (pesta pernikaha), pola hubungan suami istri, hingga adab dan tata cara jima’ atau berhubungan badan antara suami istri.<>
KH Hamdi, dalam pengajian itu mengatakan bahwa pengajian ini sangat penting karena setiap orang pasti megalami pernikahan, sehingga, untuk menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis dan sakinah, kitab ini menjadi niscaya untuk dikaji. “Kalau ingin punya keluarga yang bahagia, ya harus mengaji kitab Qurrotul Uyun,” ujarnya.
Agus Munif, salah seorang ustadz di pesantren itu mengemukakan alasan yang sedikit berbeda. Menurutnya, kitab ini penting dikaji untuk mengubah perilaku seks menyimpang menjadi perilaku seks yang sehat dan bermoral.
“Menurut saya, kitab ini adalah jawaban untuk mengatasi perilaku seks yang tidak benar, mulai dari seks menyimpang hingga seks bebas yang sudah mewabah di tengah masyarakat,” ujarnya.
Menurut Munif, yang juga selaku ketua komplek Darul Falah II, para santri, melalui pengajian kitab ini dituntut untuk memahami halal-haramnya seks, tata cara dan dampak seks bagi mereka yang menyimpang. Sehingga, menurutnya, pengajian kitab ini tidak dapat dilewatkan.
Senada dengan pendapat Munif, Abdul Hamid, salah seorang alumni Darul Falah mengatakan bahwa alasan mengkaji kitab ini adalah untuk membedakan seks manusia dengan hewan. Menurutnya, manusia dalam hal apapun (termasuk seks) terikat aturan, berbeda dengan hewan yang sama sekali tidak dibebani aturan.
Menurutnya, takaran perilaku seks itu layak disebut sebagai seks yang manusiawi atau tidak, di antaranya terdapat dalam kitab ini. “Kitab ini menurut saya mengajari manusia untuk bisa membedakan dirinya dengan hewan dalam hal seks,” ujarnya.
Dalam hal ini, Shobirin mengimbuhkan bahwa kitab ini hendak mengajari manusia melakukan seks(bagi yang berhak) agar sesuai dengan ajaran agama. “Islam memiliki norma dalam hal apapun, termasuk seks,” tegasnya.
Terlepas dari masalah itu, Shobirin di sela-sela pembicaraannya mengatakan bahwa pengkajian kitab ini seharusnya mempertimbangkan konsumennya. Menurutnya, tidak semua orang berhak(secara moral) untuk mengkaji kitab ini.
Pertimbangan kebutuhan dengan keinginan dalam mengkaji kitab ini harus dibedakan. Sehingga menurutnya, anak-anak (yang belum siap menikah) tidak seyogiyanya mengkaji kitab ini. Sebab, mereka belum membutuhkan pengetahuan yang dibahasa dalam kitab ini.
Ditambahkannya, ilmu seks (termasuk dalam kitab ini) belum menjadi kriteria ilmu hal (ilmu yang harus segera dikaji) bagi anak-anak. “Apakah sama, kebutuhan pengetaahuan seks antara orang berusia dua puluh lima tahun, misalnya, dengan usia dua belas tahun,” tegasnya menguatkan.
Berbeda dengan pandangan itu, Hamzah menekankan bahwa setiap ilmu(termasuk pendidikan seks) wajib dikaji. Pihaknya mengekor pendapat Fahru Rozi yang mengatakan bahwa semua ilmu wajib dikaji dan memiliki manfaat tersendiri. Pengajian seks akan menjadi modal bagi mereka (remaja) untuk menghadapi pengaruh lingkungannya. “Ibarat orang berjalan di kegelapan harus punya senter agar mereka tidak terjerumus,” ujarnya.(nam)
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua