Warta

Pendidikan Agama Penting untuk Jaga Kerukunan

NU Online  ·  Kamis, 4 Juni 2009 | 02:26 WIB

Tanjungpinang, NU Online
Menteri Agama (Menag) Muhammad Maftuh Basyuni menekankan pentingnya pendidikan agama pada usia dini sehingga akan melahirkan kerukunan umat antaragama yang kuat.

"Saya tidak yakin, jika seseorang memperoleh pemahaman agama dengan benar akan melahirkan fanatisme," kata Maftuh di hadapan jajaran Kanwil Depag Propinsi Kepri di Tanjungpinang, Rabu (3/6). Ikut mendampingi menteri Gubernur Kepri, Ismet Abdullah dan Kakanwil Depag setempat.<>

Menag menyatakan sudah instruksikan Dirjen Bimbingan Agama Islam, Hindu, Buddha, Kristen, dan Katolik untuk menggalakkan pendidikan agama usia dini.
Menurut menag, upaya penciptaan kerukunan antarumat agama perlu dibangun sejak usia dini agar kerukunan antarsesama umat tidak bersifat semu, yang mudah rapuh hanya karena sesuatu hal.

Ia menjelaskan, kerukunan agama akan tercipta mana kala semua umat memahami perbedaan yang ada.

"Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya berlaku negatif. Setiap agama mengharapkan adanya kedamaian," kata Maftuh. Melalui pendidikan agama sejak dini pula, menurut menteri, anak didik akan terhindar dari pengaruh negatif seperti narkoba.

Terkait program pendidikan yang dilaksanakan sekarang ini, menurut Maftuh, pada awalnya pendidikan kurang dapat perhatian serius. Terlebih 92 persen pendidikan di bawah Depag berstatus swasta dan delapan persen negeri.

Sejak adanya UU Sisdiknas, arah kebijakan pendidikan di bawah Depag semakin fokus, khususnya karena Depdiknas kini menjadi mitra yang baik dalam memajukan pendidikan bagi seluruh anak bangsa. "Hanya di Indonesia ada dua menteri yang mengurusi pendidikan, Depag dan Diknas," ujar Maftuh.

Ia mengatakan, kendati pendidikan di bawah Depag lebih banyak swasta, namun lembaga pendidikan tersebut telah memberi kontribusi dan andil yang besar bagi kemajuan bangsa Indonesia. Sekarang ini, lembaga pendidikan itu lebih diperhatikan lagi, mulai tingkat usia dini hingga perguruan tinggi.

Sebelumnya Menag menyampaikan kata perpisahan sebagai menteri karena dalam beberapa bulan lagi Kabinet Indonesia Bersatu akan segera berakhir. Karena itu ia minta maaf bila selama memimpin Depag punya kesalahan. (ant/mad)Â