Menteri Agama (Menag) Muhammad Maftuh Basyuni menekankan pentingnya pendidikan agama pada usia dini sehingga akan melahirkan kerukunan umat antaragama yang kuat.
"Saya tidak yakin, jika seseorang memperoleh pemahaman agama dengan benar akan melahirkan fanatisme," kata Maftuh di hadapan jajaran Kanwil Depag Propinsi Kepri di Tanjungpinang, Rabu (3/6). Ikut mendampingi menteri Gubernur Kepri, Ismet Abdullah dan Kakanwil Depag setempat.<>
Menag menyatakan sudah instruksikan Dirjen Bimbingan Agama Islam, Hindu, Buddha, Kristen, dan Katolik untuk menggalakkan pendidikan agama usia dini.
Menurut menag, upaya penciptaan kerukunan antarumat agama perlu dibangun sejak usia dini agar kerukunan antarsesama umat tidak bersifat semu, yang mudah rapuh hanya karena sesuatu hal.
Ia menjelaskan, kerukunan agama akan tercipta mana kala semua umat memahami perbedaan yang ada.
"Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya berlaku negatif. Setiap agama mengharapkan adanya kedamaian," kata Maftuh. Melalui pendidikan agama sejak dini pula, menurut menteri, anak didik akan terhindar dari pengaruh negatif seperti narkoba.
Terkait program pendidikan yang dilaksanakan sekarang ini, menurut Maftuh, pada awalnya pendidikan kurang dapat perhatian serius. Terlebih 92 persen pendidikan di bawah Depag berstatus swasta dan delapan persen negeri.
Sejak adanya UU Sisdiknas, arah kebijakan pendidikan di bawah Depag semakin fokus, khususnya karena Depdiknas kini menjadi mitra yang baik dalam memajukan pendidikan bagi seluruh anak bangsa. "Hanya di Indonesia ada dua menteri yang mengurusi pendidikan, Depag dan Diknas," ujar Maftuh.
Ia mengatakan, kendati pendidikan di bawah Depag lebih banyak swasta, namun lembaga pendidikan tersebut telah memberi kontribusi dan andil yang besar bagi kemajuan bangsa Indonesia. Sekarang ini, lembaga pendidikan itu lebih diperhatikan lagi, mulai tingkat usia dini hingga perguruan tinggi.
Sebelumnya Menag menyampaikan kata perpisahan sebagai menteri karena dalam beberapa bulan lagi Kabinet Indonesia Bersatu akan segera berakhir. Karena itu ia minta maaf bila selama memimpin Depag punya kesalahan. (ant/mad)Â
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
3
Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
4
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
5
Pengrajin Asal Cianjur Sulap Tenda Mina Jadi Pondok Teduh dan Hijau
6
Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya
Terkini
Lihat Semua