Warta

Pemikiran Kontroversial Gus Dur Dibedah

NU Online  ·  Rabu, 17 Februari 2010 | 03:49 WIB

Brebes, NU Online
Siapapun, akan terkesima, tercenung, bingung, bahkan tak habis pikir ketika KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur melontarkan statemen tertentu. Para pengamat dan ahli bahasa sekalipun, seperti main tebak-tebakan saja ketika pemikiran Gus Dur terlontar.

Yang menggelitik, adalah ketika beliau lebih membela umat agama lain. Itu merupakan contoh konkrit yang paling kontroversial dari Gus Dur. Namun sikap kontroversi ini, belakangan disadari pembelaan itu sebenarnya tidak perlu memicu kontroversi, dan merupakan hal yang biasa, lumrah.<>

“Sebenarnya, pembelaan itu bagian dari sikap pluralisme serta toleransi Gus Dur. Gitu aja kok, repot," tutur Sekretaris Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz saat menjadi nara sumber Diskusi Bedah Pemikiran Kontroversial Gus Dur, yang digelar oleh Pengurus Anak Cabang (PAC) GP Ansor Bumiayu, Kabuapten Brebes, Jawa Tengah, di Gedung MWC NU Bumiayu Selasa (16/2).

Menurut dia, atas pemikiran-pemikiran yang kontroversial tersebut sepeninggal Gus Dur malah banyak yang terhenyak. Terbukti, banyak orang yang menghormati Gu Dur. Bahkan hingga lebih dari 40 hari Gus Dur meninggal, penghormatan pada beliau terus mengalir. Mereka datang dari berbagai kelompok, lintas agama dan etnis.

Bahkan banyak dari tokoh-tokoh dari berbagai negara di dunia takzim dan respek atas perjuangan Gus Dur selama ini. Hal itu menunjukkan kalau kontroversi perjuangan Gus Dur saat itu, baru disadari setelah Gus Dur meninggal dunia. “Gus Dur mau membuktikan, bahwa umat di luar kita sebenarnya sama dengan kita, sebagai mahluk Allah SWT," terangnya.

Sayangnya, lanjut dia, ada sebagian kecil Nahdliyin (warga NU, red) yang tidak sami’na wa'atha'na (mendengar dan taat, red). Sehingga kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat fitnah dan adu domba. "Yang perlu dibenahi, harus kita ubah image kalau hakekatnya Gus Dur itu tidak kontroversial dan tidak membuat kesalahan,” gugat Masykurudin.

Atas kesalahpahaman tersebut, sangat merugikan NU, walau sebenarnya apa yang dilakukan Gus Dur itu untuk mendewasakan NU. Tapi kini mulai banyak dari kalangan muda NU yang mengikuti pola pikir dan perjuangan Gus Dur. Kemudian ke depan untuk meneruskan pemikiran Gus Dur, generasi muda NU harus bersatu, jangan sampai terpecah lagi. "Pasca Gus Dur kita harus merapatkan barisan agar bisa melanjutkan perjuangan dan pemikiran positifnya," tegas Masykurudin.

Menurut Ketua PAC GP Ansor Bumiayu, Zaenal Arifin SAg, kegiatan bedah pemikiran Gus Dur ini merupakan rangkaian memperingat 40 hari Gus Dur. Sebelumnya telah dilakukan pawai taaruf lintas agama dan pengajian umum.

Diskusi yang diikuti sekitar 150 peserta itu dibuka oleh Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Brebes, KH Aminudin Mashudi. Nampak hadir Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU H Ahmad Khaeruri MPdI, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Brebes, H Agus Mudrik. Saking asyiknya, bedah pemikiran itu dipandang mengekecewakan para peserta dikarenakan keterbatasan waktu. (was)