Pemerintah Inggris Beri Penghargaan pada Putri Tokoh NU
NU Online · Senin, 24 November 2008 | 11:22 WIB
Pemerintah Inggris, melalui The British Council, memberikan penghargaan pada salah satu putri tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Afifa S. Zulfikar. Afifa yang merupakan putri KH Sullam Syamsun, dinilai berjasa dalam upaya pengembangan Bahasa Inggris di Indonesia.
Penghargaan yang baru pertama kali diberikan The British Council itu diterima Afifa di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (22/11) lalu. Hadir dalam kesempatan itu Duta Besar Inggris untuk Indonesia H.M.A. Martin Hatfull, Direktur The British Council Indonesia Andrew Picken OBE dan Menteri Pertahanan RI Juwono Sudarsono.<>
“Penghargaan ini adalah surprise (kejutan) di luar yang saya duga. Melihat para nominator di semua bidang merupakan orang yang benar-benar hebat, karena sudah dikenal oleh khalayak dalam berkiprah di dunia pendidikan di Indonesia,” ucap Afifa.
“Karena itu, saya berharap penghargaan ini dapat lebih memotivasi saya sehingga dapat berbuat lebih banyak dan bermanfaat untuk bangsa Indonesia, khususnya di komunitas pesantren,” imbuh adik kandung Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU Iqbal Sullam itu.
Afifa merupakan Direktur Pusat Studi Bahasa Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu). Ia alumnus program beasiswa dari The Chevening Award di Inggris lulusan 2001. Aktif di bidang pengembangan Bahasa Inggris di Pesantren Darul Ulum Jombang yang mengelola 14 sekolah/madrasah dan universitas (Unipdu).
Dua di antara 14 sekolah itu, yaitu SMA Darul Ulum 2 (Unggulan BPPT RSBI) dan SMPN 3 Peterongan (RSBI) telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional sebagai sekolah bertaraf internasional.
SMA itu juga telah dipercaya oleh Cambridge International Examinations sebagai Centre International Cambridge (CIC), untuk menerapkan kurikulum Cambridge dan menjadi pusat penyelenggara sertifikasi untuk kawasan Jawa Timur bagian barat. Afifa adalah guru yang telah memiliki sertifikat internasional dan direkomendasi sebagai penguji dari Cambridge International Examinations.
Aktivitas lain istri dari M. Zulfikar As’ad itu juga sebagai “Master Trai-ner” dari program kerja sama Indonesia dengan Australia (AusAID) yaitu Learning Assistance Program for Islamic Schools (LAPIS) dan English Language Training for Islamic Schools (ELTIS) yang di Jatim berpusat di IAIN Sunan Ampel, Surabaya.
Perempuan yang lahir di Jakarta 18 April 1968 itu adalah lulusan S1 jurusan Sastra Prancis UI, dan S2 pada Leadership and Management in Education Sheffield Hallam University, Inggris. Juga pernah mengikuti Winter Short Course untuk program ESL (English as a Second Language) di Wake Technical Community College Raleigh, North Carolina Amerika Serikat.
Selain dia, terdapat empat nama yang juga mendapat penghargaan dari The British Council, yaitu: Ridlwan Zachri (bidang bisnis); Laksmi Dewanti (bidang lingkungan); Alexander Sriwijono (bidang enterprenuership); dan Arif Suditomo (bidang jurnalistik). (sbh)
Terpopuler
1
PMII Jakarta Timur Tuntut Keadilan Usai Kadernya Tertembak Peluru Karet hingga Tembus Dada
2
Demo Agustus 2025: Alarm Keras Suara Rakyat
3
PBNU Bersama 15 Ormas Islam Serukan Masyarakat Tenang dan Menahan Diri di Tengah Memanasnya Situasi
4
Instruksi Kapolri soal Tembak di Tempat Dinilai Berbahaya, Negara Harus Lakukan Evaluasi
5
Massa Aksi Jarah Markas Gegana dan Bakar Halte Senen yang Tak Jauh dari Mako Brimob Kwitang
6
Tim NU Peduli Kunjungi Keluarga Affan Kurniawan, Berikan Santunan 100 Juta Rupiah
Terkini
Lihat Semua