Pembinaan Ala "Militer" STPDN Sangat Membahayakan
NU Online · Selasa, 23 September 2003 | 05:13 WIB
Jakarta, NU.Online
Pengamat pendidikan asal Sumatera Utara (Sumut), Prof Dr.Edi Warman,SH, berpendapat pembinaan pola "militer" dan cara-cara kekerasan yang dilakukan para senioran di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN)  terhadap siswa baru sangat membahayakan.
"Pemukulan dan main tendang kepada siswa adalah bentuk pendidikan yang sangat keliru dan dapat menimbulkan kematian," kata Prof Edi Warman Seperti dikutip ANTARA di Medan, Selasa.Â
<>Ia mengemukakan hal itu dalam menanggapi sebuah tanyangan  TV swasta, Minggu malam menyajikan rekaman "pembantaian" yang terjadi di Sekolah Tinggi Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor Sumedang, Jawa Barat.
Menurut Warman, pembinaan yang dilakukan para senior dengan cara menyakiti fisik para mahasiswa junior tersebut jelas tidak dibenarkan dan harus dapat dihentikan. Apalagi katanya, mahasiswa di STPDN tersebut adalah calon-calon pamong praja yang akan bertugas di tengah masyarakat dan mereka itu bukan anggota ABRI.
"Pendidikan dengan cara main pukul dan kekerasan tidak dikenal di STPDN dan ini dapat merusak citra sekolah dinas milik negara tersebut, " tegas Warman yang juga Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Ia menyebutkan, kita tidak menginginkan peristiwa kematian Wahyu Hidayat terulang lagi di STPDN dan pengalaman pahit yang sangat berharga ini dapat membuat jera para senioran yang mengasuh para juniornya.
Bahkan menurut Warman, di perguruan tinggi manapun di negeri ini tak ada seorang senioran yang main tinju dan main pukul ala karate ke bagian perut hingga dada terhadap siswa yang menimba ilmu di STPDN tersebut.
"Tindakan main kasar terhadap siswa STPDN tidak diperlukan.Yang penting adalah pembinaan ilmu pengetahuan dan Agama sebagai bekal calon pemimpin di negara ini," kata Prof Edi Warman (CIh)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
3
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
4
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
5
Badai Perlawanan Rakyat Pati
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua