Warta

Pelajar Pekalongan "Nyantri" di Bulan Ramadhan

NU Online  ·  Sabtu, 6 September 2008 | 05:52 WIB

Pekalongan, NU Online
Pengurus Cabang Asosisi Pesantren se-Indonesia atau Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Kabupaten Pekalongan merangkul para pelajar tingkat SMA/MA/SMK, SMP/MTs untuk memperdalam pengetahuan agama atau nyantri di bulan Ramadhan 1429 H ini.

RMI menggelar program “Pesantren Pelajar” yang digelar selama seminggu (31 Agutus hingga 7 September 2008) yang diikuti oleh 186 peserta dari perwakilan pelajar SMA/MA/SMK, SMP/MTs, Negeri dan Swasta Se Kab Pekalongan.<>

“Di Ramadhan yang penuh berkah ini, kami berupaya merangkul pelajar pekalongan untuk nyantri,” ungkap Ketua Pengurus Cabang Asosiasi Pesantren se-Indonesia atau Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Kab Pekalongan KH Nur Alif di sela-sela program “Pesantren Pelajar” Pekalongan di Pondok Pesantren Utsmani Gejlik, Kajen, Kab. Pekalongan Jumat (5/9).

Sebagaimana maklum, pelajaran pendidikan agama di sekolah porsinya sangat minim. Pasalnya hanya 2 jam pelajaran dalam seminggu. Tak ayal kalau kemudian penanaman nilai-nilai keagamaan tak terpatri dalam tubuh pelajar Indonesia sehingga kenakalan dan tawuran sering mewarnai kehidupannya.

Dengan nyantri, demikian Gus Alif,  panggilan akrab KH Nur Alif , diharapkan pelajar Pekalongan bisa mengetahui secara detail kehidupan pesantren dan metode pembelajaran di Pesantren. Siklus kehidupan pesantren yang padat dari sholat, baca Al-Quran, hingga diskusi persoalan Islam dan aktivitas lainnya bisa dipahami pelajar yang belum pernah mengenyam dunia Pesantren.

“Mereka antara lain bisa mempelajari kitab Talimul Mutalim dan berdiskusi tentang dunia Islam di mata pelajar Pekalongan,” ungkap Gus Alif.

Program Pesantren Pelajar itu dibuka Sekda Kab Pekalongan Siswoyo. Dalam kata sambutannya, Siswoyo mengaku gembira dengan perhelatan ini dan mendukung sepenuhnya upaya RMI menggandeng pelajar untuk nyantri.

“Keseimbangan antara Iptek dan Imtak, dzikir dan fikir akan membawa Pelajar Pekalongan berbudi pekerti yang luhur sehingga mencapai berkualitas yang hakiki,” ujar Siswoyo.

Ketua Panitia Penyelenggara KH Imron menyatakan, terselenggara atas kerja sama yang apik antara RMI, Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU), Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama Kabupaten Pekalongan.

“Mudah-mudahan langkah ini bisa berlanjut untuk masa-masa mendatang. Dengan nyantri, para pelajar juga akan memahami pendidikan agama ala Ahlussunah Wal jamaah,” ucapnya.

Sementara Ketua Pengurus Cabang IPPNU Kab Pekalongan Faturohmah mengaku bangga dengan kegiatan seperti ini. Dia juga berharap, setelah kegiatan ini pihaknya bisa menjaling kerja sama dengan sekolah-sekolah untuk bisa mendirikan Komisariat IPNU-IPPNU.

“Semoga saja, bisa menjadikan jalan bagi kami untuk bisa mendirikan Komisariat IPNU-IPPNU di sekolah terutama di sekolah dibawah naungan LP Ma’arif,” pungkasnya. (was)