Warta

PDIP Deklarasikan Baitul Muslimin Indonesia

NU Online  ·  Kamis, 29 Maret 2007 | 10:05 WIB

Jakarta, NU Online
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pimpinan Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan lembaga baru bernama Baitul Muslimin Indonesia, disingkat BMI. Deklarasi dipimpin langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Suekarnoputri di markas DPP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, hari ini, Kamis (29/3).

Hadir sejumlah tokoh Islam antara lain Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi, Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj, Ketua pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Pascasarjana UIN Jakarta Azyumardi Azra, dan Wakil Ketua DPR Zaenal Ma’arif.&<>lt;/p>

Acara deklarasi berlangsung sangat Islami. Hampir semua ibu dan kader perempuan yang hadir mengenakan kerudung. Megawati datang disambut shalawat Badar yang dilantunkan oleh grup nasyid Snada. Sekitar 500 orang juga hadir sesaat mengheningkan cipta.

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an. Surat yang dibacakan oleh qari’ adalah surat Ali Imron ayat 104-105 yang berisikan perintah kepada umat Islam untuk tidak saling berpecah-belah. Acara dilanjutkan dengan penampilan grup Snada membawakan sejumlah lagu-lagu islami.

Baitul Muslimin berlambang kubah masjid warna hijau dengan latar berwarna merah. Tulisan "Baitul Muslimin Indonesia" melingkari lambang ini. Lembaga ini dinilai sebagai terobosan PDIP untuk melebarkan massa.

Disinyalir pendirian BMI itu untuk menampik kesan bahwa PDIP adalah partai merah alias abangan. Sebelumnya, Taufik Kemas, suami Megawati, sowan ke kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Taufik menawarkan beberapa "orang penting" di NU untuk ditempatkan sebagai pengurus BMI. (nam/ron)