PCNU Sumedang Launching STAINU dan Bangun Gedung Baru
NU Online · Rabu, 13 Oktober 2010 | 06:23 WIB
Dalam rangka upaya meningkatkan layanan kepada ummat, khususnya dalam bidang pendidikan, PCNU Sumedang melaunching pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) sekaligus lelang sumbangan pembangunan gedung kantor PCNU yang baru.
Acara ini merupakan sebagian dari kegiatan halal bi halal yang diselenggarakan pada Sabtu, 9 Oktober lalu di Sumedang. Dalam acara lelang sumbangan tersebut, berhasil terkumpul uang sebanyak 57 juta, yang dapat digunakan sebagai modal awal gedung yang dianggarkan menghabiskan biaya 1.2 Milyar.<>
Ketua PCNU Sumedang KH Sa’dulloh SQ pada acara halal bi halal tersebut memberi semangat dengan bercermin dari rekaman sejarah berdirinya NU, warga NU harus bangga dan yakin bahwa NU sebagai ormas terbesar yang mengusung Islam rahmatan lil’alamin akan tetap mendapat tempat tersendiri di hati ummat karena jam’iyyah ini lahir dan besar untuk mengurus hajat-hajat warga nahdliyyin tidak hanya pada aspek ritual keagamaan saja.
Sementara itu Ketua PP LDNU KH Zakki Mubarok dalam taushiyahnya menyampaikan bahwa halal bi halal merupakan produk budaya Islam Indonesia asli yang digagas kelahirannya oleh para ulama NU.
Ia menyampaikan bahwa esensi makna halal bi halal adalah al-‘afwu bil’afwi atau saling memaafkan. Oleh karena itu menurutnya kalau ada fihak yang saat ini sudah mengabaikan NU karena sudah selesai dari kepentingannya, harus tetap memaafkannya.
“Kita tetap harus memaafkan, kita harus mencontoh nabi kita Muhammad saw yang pertama kali menjenguk orang yang selalu meludahi beliau ketika orang tersebut sakit,” katanya.
Ditambahkannya melalui halal bi halal ini, umat Islam akan dapat meningkatkan eskalasi ketakwaan kepada Allah SWT karena garansi maghfirah tuhan bagi orang yang telah sempurna melaksanakan puasa yang ditandai dengan Idul Fitri hanya berlaku untuk dosa-dosa ilahiyah atau yang berhubungan dengan tuhan tidak berlaku pada dosa-dosa insaniyah atau yang berkaitan dengan sesama manusia.
Sekretaris PCNU Sumedang Aceh Muhyi meminta agar Nahdliyyin jangan sekali-kali menghilangkan jejak ulama. Aceng menyampaikan bahwa warga NU memiliki kewajiban mempertahankan ritual jam’iyyah sebagai upaya menyuarakan nilai-nilai kebaikan dan perjuangan jama’ah agar hak-hak dasar beragama dapat terlindungi dengan baik, tidak hanya ibadah mahdhoh melainkan harus seiring dengan ghoir mahdhohnya. Apalagi Sumedang sudah melontarkan visi sebagai kabupaten yang berbudaya dan agamis.
Acara ini dihadiri oleh seluruh elemen NU Sumedang, Pengurus PCNU, lembaga dan banom serta nahdliyyin dengan jumlah hadirin kurang lebih 500 orang. (acm)
Terpopuler
1
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
2
Inilah Niat Puasa Asyura Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
3
5 Doa Pilihan untuk Hari Asyura 10 Muharram, Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
4
Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
5
Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram
6
10 Muharram Waktu Terjadinya 7 Peristiwa Penting Para Nabi
Terkini
Lihat Semua