Warta

PCNU Pamekasan Cetak 2 Ribu Buletin Aswaja

Sab, 3 Maret 2012 | 22:48 WIB

Pamekasan, NU Online
Untuk kesekian kalinya, PC NU Pamekasan mencetak buletin Aswaja sebanyak 2 ribu eksemplar. Media massa yang terbit 2 mingguan tersebut kini sudah edisi kelima. Sejauh ini, tema yang diangkat mengarah pada masalah keagamaan; tentang tawassul, maulid nabi, ziarah kubur, dan sekarang tentang Aswaja. <>

Model penulisan yang digunakan ialah dengan menyertakan pertanyaan mendasar atas masalah keagamaan, selanjutnya dijawab secara mendalam yang disertai dengan analisis dan kajian yang cukup mendalam pula.

Media yang dipimpin pengurus PCNU Pamekasan, Farid Mawardi, itu disebar ke warga NU di Pamekasan. Tujuannya tiada lain guna mengukuhkan pemahaman warga nahdiyyin terhadap agama Islam yang berbasis nilai-nilai Aswaja.

Menariknya, bahasa yang digunakannya cukup lentur, mudah dipahami semua kalangan. Lebih dari itu, analisisnya juga ditopang dengan referensi yang cukup memadai. Dari hasil penulisan, selanjutnya diedit tuntas oleh mantan Redaktur Jurnal Tashwirul Afkar yang kini menjadi ketua Lakpesdam PCNU Pamekasan, Ahmad Fawaid Sadzili.

Buletin yang edisi terbaru disebar Jumat (2/3) kemarin, itu tidak melewatkan keberadaan pengurus MWC NU, pengurus Pimpinan Ranting NU, Muslimat NU, dan organisasi pelajar yang dinaungi NU semacam IPNU dan atau IPPNU. Organisasi-organisasi Banom NU tersebut juga menjadi objek penyebaran buletin Aswaja untuk dibaca oleh pengurus di dalamnya, termasuk pula digandakan serta disebarluaskan ke masyarakat luas.

Media tersebut terbilang sederhana. Hanya berwujud selebaran saja. Kendati demikian, manfaatnya sangat besar terhadap pemahaman keagamaan warga nahdliyyin, terutama di Pamekasan. Media massa versi online dengan cetak, bagi warga NU, sama-sama dibutuhkan. Media massa cetak semacam buletin Aswaja tentu dapat diakses semua kalangan, termasuk warga nahdliyyin yang belum akrab dengan dunia internet. 

Bagi mereka, media massa cetak sangatlah penting untuk menjadi konsumsi pengembangan cakrawala keagamaan.



Redaktur       : Syaifullah Amin 
Kontributor   : Hairul Anam