Warta

PCNU Kota Pekalongan Adakan Diklat Administrasi

NU Online  ·  Ahad, 24 April 2011 | 07:42 WIB

Pekalongan, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan mengadakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) administrasi ke NU an Jum'at (22/4) di Gedung Aswaja Pekalongan diikuti perwakilan seluruh Lembaga, Lajnah, Badan Otonom NU tingkat Cabang, MWC dan Ranting NU se Kota Pekalongan.

Acara diklat berlangsung selama sehari penuh diisi dengan materi tentang sosialisasi hasil-hasil muktamar ke 32, ceramah dari Ketua PCNU dan tehnik tata administrasi NU serta penyampaian beberapa kebjakan organisasi. />
"Sebenarnya rencana pelatihan ini telah digagas cukup lama, akan tetapi karena berbagai kesibukan, maka baru kali ini bisa direalisasikan," ujar H. Salahudin, STP Sekretaris PCNU Kota Pekalongan pada saat memberikan kata sambutan pembukaan diklat mewakili PCNU.

Dikatakan, pengalaman selama dirinya menjabat sebagai sekretaris PCNU Kota Pekalongan, masih sering didapati berbagai macam surat yang dikeluarkan oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) dan Ranting NU belum menggunakan standar prosedur yang telah diterbitkan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU).

Salahudin berharap setelah peserta mengikuti pelatihan ini, dapat diaplikasikan dalam pengelolaan NU mulai dari ranting hingga cabang, sehingga keinginan PCNU Kota Pekalongan menjadikan NU sebagai organisasi yang kuat, sehat dan profesional bukan lagi sebatas angan-angan.

Ketua PCNU Kota Pekalongan, H. Ahmad Rofiq, BA dalam ceramahnya dihadapan peserta diklat mengatakan, sebagai organisasi besar, NU belum mampu mengelola administrasi dengan baik. Hal ini terbukti dengan masih banyak dijumpai setiap surat yang masuk dari MWC dan Ranting NU belum menggunakan standar baku yang telah ditetapkan PBNU.

Akan tetapi dirinya optimis peserta yang hadir ini mampu mengaplikasikan hasil pelatihan ini dengan baik di masing-masing tingkatan.

"Untuk menutupi kekurangan PCNU dalam mengelola administrasi dengan baik, PCNU mengambil langkah dengan cara mengangkat staf yang ahli dalam bidang itu," ujarnya.
 
Untuk hal itu, saat ini PCNU Kota Pekalongan sedang berbenah, bagaimana mengelola organisasi besar degan baik dan profesional. Maka salah satu upayanya ialah menyediakan kantor sekretariat beserta fasilitasnya yang didukung oleh kemampuan SDM dan teknologi.

Apa yang telah dilakukan PCNU, menurut H. Ahmad Rofiq, di samping untuk melaksanakan hasil Konfercab tahun 2002 dan tahun 2007, juga karena ingin Kota Pekalongan memiliki kantor yang dapat dijadikan simbol organisasi yang besar.

Meski harus diakui, untuk keperluan hal tersebut diperlukan dana yang cukup besar terutama untuk kegiatan operasional bulanannya, dirinya tetap yakin, PCNU akan mampu mengatasi dan bahkan jika perlu fasilitas yang ada sekarang ini tidak hanya untuk internal NU saja, akan tetapi masyarakat umum bisa memakai fasilitas yang ada untuk keperluan resepsi dan lain-lain, sehingga untuk kebutuhan operasional, PCNU tidaklagi mengalami kesulitan. (iz)