Warta

PCI NU Syria Bahas Muqoronah Antara Jihad Dan Terorisme

NU Online  ·  Kamis, 18 Desember 2003 | 03:09 WIB

Damaskus, NU Online
Setelah memperhatikan perkembangan dunia internasional baik yang menyangkut muslimim maupun non muslim, Pengurus Cabang Istimewa (PCI NU) Syria kembali mengadakan Diskusi Ilmiyah  dengan tema “Jihad ; Antara Wacana Dan Realita” yang mengambil tempat di aula Kedutaan Besar Republik Indonesia Damaskus Syria (11/12).
 
Diskusi yang diikuti oleh mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Syria itu menghadirkan dua pemateri, pertama Amirudin Tamrin MA, (staf Kasubbid Pensosbud KBRI Damaskus) membawakan makalah yang berjudul “Konsep Jihad Dalam Islam” dan pemateri kedua Muhammad Amiruddin Lc, (anggota Lajnah Bahtsul Masail Diniyah PCI NU) yang membacakan presentasi hasil musyawarah anggota lajnah yang berjudul “Dimensi Istisyhadiyah Dalam Kontek Jihad”
 
Dalam muqoddimahnya Tamrin mengatakan, “Bahwa jihad merupakan salah satu inti ajaran Islam, bahkan dikatakan sebagai rukun Islam yang keenam”, beliau juga mengupas definisi jihad yang didasarkan pada dalil Al Qur’an dan Al Hadits. Dalam akhir pembahasannya beliau membedakan aksi bom bunuh diri yang terjadi di Palestina dengan  peledakan-peledakan yang terjadi di Indonesia.
 
Pada sesi kedua pemateri terlebih dahulu menegaskan tentang arti dan perbedaan dari istisyhadiyah dan intihariyah. Karena secara dikotomis kedua istilah ini memang tidak dijumpai terjemahan bakunya dalam kamus bahasa Indonesia. Dalam pembahasannya Muhammad Amiruddin menguraikan tentang legalisasi praktek “bom bunuh diri” yang dilakukan pada zaman Rosulullah dan sahabat seperti yang terjadi pada Abu Tholhah waktu perang uhud dan Barro’ bin Malik waktu perang Yamamah, serta kriteria-kriteria yang harus di penuhi, seperti memastikan obyek  sasaran, mempertahankan hak-hak muslim (dloruriyah khomsah) dan tidak ada alternatif lain yang lebih efektif.
 
Pada penghujung acara, mustasyar PCI NU yang juga hadir pada acara tersebut memberi taushiyah kepada generasi muda NU yang intinya agar terus bersemangat dalam mengolah wacana serta tidak bersikap apatis terhadap masalah-masalah yang terjadi pada saudara-saudara Muslim yang ada di penjuru dunia

Ketua PCI NU Syiria Ali Rahmat mengatakan bahwa diskusi ini  sengaja di gelar guna memberikan pandangan serta wawasan bagi masyarakat dan mahasiswa yang merupakan cerminan masyarakat intelaktual Indonesia di Syria terhadap kompleksitas problematika umat manusia saat ini yang sedang berkembang dan nyaris tak terkendali. . (PCI NU Syria)

<>