Jakarta, NU Online
Komunitas NU terus tumbuh dan berkembang di seluruh dunia. Satu yang kini dalam proses pembentukan adalah Pengurus Cabang Istimewa Amerika Serikat (PCI NU) yang digagas oleh warga NU yang kini tinggal disana.
Dalam proses ini, Rabu (22/6) hadir bersilaturrahmi ke PBNU Sumanto Al Kurtubi dan Ahmad Munjid untuk mendiskusikan langkah-langkah dan peran yang harus dijalankan oleh PCI NU AS.
<>
Yahya Staquf, wakil katib PBNU yang menerima kunjungan tersebut menjelaskan, PCI NU Amerika Serikat harus mampu menjadi misi kepentingan NU disana untuk membawakan gagasan tentang spiritualisme agama
“NU Amerika harus mampu menjadi suara kebijakan NU disana,” katanya.
Sumanto menjelaskan saat ini struktur kepengurusan sudah disusun, tinggal menunggu persetujuan dan pengesahan PBNU. Mereka yang duduk dalam kepengurusan syuriyah adalah orang-orang yang benar-benar faham soal keislaman sedangkan yang menduduki jajaran tanfidziyah adalah orang yang faham keorganisasian dan memiliki jaringan yang luas.
Dijelaskannya, Islam di Amerika saat ini masih didominasi oleh Islam ala Timur Tengah, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia harus mampu mewarnai discourse keislaman disana.
C Holland Taylor, direktur Libforall Foundation yang hadir dalam pertemuan sangat mendukung pengembangan NU di Barat karena suara NU disana sangat penting dan pantas untuk diperhatikan.
Ia menjelaskan, di Barat terjadi polarisasi antara kelompok kanan yang Islamophobia dan kelompok kiri. Islam yang minoritas menjadi alat politik dan persaingan antar mereka. Disinilah peran NU. Jika Islam terus diperalatkan di Barat, yang akan menang adalah islamopohbia karena polarisasi itu. Umat Islam kecil, non muslim besar.
Baru-baru ini, bersama Gus Mus, mereka berkeliling ke Amerika Serikat dan Eropa untuk memasyarakatkan Islam rahmatan lil alamiin. Ia yakin Ajaran NU sangat pantas di AS.
“Pesan Gus Mus, NU siap bekerja sama dengan siapapun untuk kemanusiaan dan keluhuran, kita perlu teman di Barat untuk bekerjasama dengan ini,”
Wakil Sekjen PBNU Abdul Mun'im DZ menyatakan dunia internasional telah mengenal NU sebagai kelompok Islam moderat. Banyak diplomat dari Barat ketika berkunjung ke Indonesia selalu mampir dan menyempatkan diskusi dengan PBNU. Ini bisa menjadi modal dalam membangun jaringan internasional. "Mereka selalu mengapresiasi pandangan keislaman PBNU yang moderat dan menghargai kelompok lain," katanya.
Penulis: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua