Warta

PBNU Terima Bantuan Kesehatan

NU Online  ·  Jumat, 7 Januari 2005 | 10:08 WIB

Jakarta, NU Online
PBNU menerima bantuan obat dan alat kesehatan dari tiga perusahanaan farmasi untuk korban gempa dan Tsunami di Sumut dan Nangro Aceh Darussalam. Bantuan di terima langsung oleh ketua PBNU H.M. Rozy Munir dan Tim Kesehatan Posko Peduli Korban Tsunami PBNU, Dr. H. Bina Suhendra, di Lantai V gedung PBNU,  Jum'at (7/1).

Ketiga perusahaan farmasi milik BUMN tersebut antara lain, Kimia Farma, Indo Farma dan Pt. Rajawali Nusantara Indonesia. Bantuan tersebut berupa 30 botol Antalgin, 100 botol Paracetamol Syrup, 100 tube Acyclofin Cream, 50 dus Livron B Plex, 30 Dus Supra Livron, 35 dus Kaptopril 12,5, 15 dus kaptopril 25, 24 tube flucort N Cream, 5 dus Ocugard, 20 Botol ibu fropen 200, 10 dus Ibufropen 400, 10 dus Nystatin Vaginal, 3 buah stetoskop, dan 3 buah tensimeter.

<>

Menurut Bina Suhendra, bantuan tersebut akan di distribusikan secepatnya ke Aceh, karena kebutuhan kesehatan dan obat-obatan merupakan kebutuhan dasar yang harus segera dipenuhi di sana. Bukan hanya bantuan obat-obatan yang akan dikirim ke Aceh, tapi tim PBNU peduli Tsunami ini juga akan membuat posko keliling Mobile yang akan mengunjungi pasien. "Kami telah siapkan 3 mobil kesehatan yang mobile dan terdiri dari alat kesehatan dengan 1 dokter dan 1 orang perawat, mereka akan di sebar di tiga wilayah yang belum maksimal di tangani, yakni Banda Aceh, Bireun dan Meulaboh," tegas mantan Dirut Pt. Phapros Tbk ini.

Selain itu, lanjut doktor dalam bidang kimia teknik di Universitas Teknik Darmstadt ini, PBNU juga akan memberangkatkan 50 orang relawan dari Banser DKI yang sudah telatih dan teruji untuk melakukan evakusai terhdap mayat-mayat yang masih tercecer di smbarang tempat. ke lima puluh orang ini, kata Bina, akan di berangkatkan dengan membawa logistik yang memadai agar mereka bisa konsentrasi melakukan tugasnya dan tidak membebani di sana."Orang-orang ini sedang kita seleksi dan secepatnya kita berangkatkan," tambahnya.

Tim beserta 3 Mobil kesehatan keliling ini akan bekerja 24 jam dan akan segala kebutuhan baik logistik dan tenaganya akan secara periodik di kirim ke Aceh. Hal ini dilakukan agar tenaga relawan ini bisa maksimal dan menghindari stres dan kejenuhan, karena situasi di sana sangat berat dan penuh tekanan psikologis, apalagi untuk relawan evakuasi mayat. "Perkiraan kami, sekitar 10 hari sekali akan kita rolling dengan 2 shif setiap harinya," kata Bina.

Ditambahkan Bina, berdasarkan laporan tim survey PBNU, Dr. Syahrizal dan Anas Tahir yang dikirm kemarin (Rabu, 6/1) kita akan membantu kondisi disana sesuai dengan kebutuhan esensi yang darurat. Berdasarkan  survey lapangan, kebutuhan yang paling penting selain alat kesehatan adalah, makanan, minuman dan fasilitas pakaian anak-anak untuk sekolah. Hal ini untuk menjaga kelangsungan pendidikan dalam situasi darurat untuk murid-murid Sekolah Dasar yang gedung sekolahnya hancur.  "Karena itu kami meminta kepada para Nahdliyin dan donatur yang ingin membantu korban Aceh, agar lebih spesifik lagi bantuannya berupa pakaian seragam anak-anak sekolah dari SD sampai SMU dan jilbab, di samping bantuan lainnya, karena bantuan seragam ini belum banyak," katanya.

Tim kesehatan Posko Peduli Tsunami PBNU juga akan mengirimkan alat water treatmen (penyaring air) yang dialokasikan kepada penduduk. Alat ini, lanjut Bina penting agar bantuan berupa air tidak lagi di datangkan tetapi dapat di proses langsung oleh penduduk. Alat ini mampu mensterilkan air dan hasilnya dapat langsung dinikmati, karena steril dan bersih. "Alat akan dikirim bersamaan dengan bantuan kesehatan dan tim relawan," ungkapnya.

Ditambahkannya, PBNU akan melakukan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi secara bertahap dengan strategi pemulihan jangka panjang, baik pemulihan fisik, mental dan psikologis warga Aceh yang mengalami depresi berat. Tim Peduli Tsunami PBNU juga berencana untuk memberi bantuan psikososial bagi anak-anak yang menjadi korban bencana dan keluarganya agar bisa terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang membantu tumbuhnya rasa aman dan pemulihan dari trauma. "Saat ini kami juga sedang membicarakan kemungkinan membangun sentra pos kesehatan secara permanen di beberapa titik di NAD dengan melibatkan SDM NU baik yang ada di Aceh maupun di tempat lain," papar Bina Suhendra.

Sekadar di ketahui, saat ini Posko Peduli Korban Tsunami PBNU sedang melakukan koordinasi logistik yang telah dihimpun dan berdatangan dari para donatur. Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan agar bantuan kemanusiaan yang pertama ini sampai di tempat tujuan dengan baik. Bantuan tersebut sudah menumpuk di halaman depan dan samping PBNU, berupa pakaian, makanan dan obat-obatan. Dan sekretariat posko peduli ini berkantor di lt 2 PBNU dan bekerja 24 jam. Bantuan masih dapat di terima, dan bantuan uang bisa dikiri