Warta

PBNU Tandatangani MoU dengan UNOCHA

NU Online  ·  Kamis, 22 Mei 2008 | 12:15 WIB

Jakarta, NU Online
Antisipasi warga NU dalam menghadapi bencana yang kini semakin sering melanda wilayah Indonesia terus diupayakan. Salah satu yang dilakukan adalah kerjasama dengan PBNU dengan United Nation Office for the Coordination of Humanitarian Affairs UNOCHA.

Penandatanganan naskah Memorandum of Understanding (MoU) ini dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dengan Kepada UNOCHA Indonesia Ignacio Leon-Garcia di Gd. PBNU, Kamis (22/5).<>

PBNU dalam hal ini mendelegasikan pelaksanaan hasil kerjasama tersebut dengan Community Based Disaster Risk Management Nahdlatul Ulama (CBDRMNU), lembaga dibawah NU yang menangani risiko bencana.

Avianto Muhtadi, program manager CBDRMNU menjelaskan, program yang digarap kali ini adalah peningkatan pemahaman terhadap risiko bencana dengan sasaran para dai dan ustadz di tiga kabupaten. Yaitu Cilacap, Pandeglang dan Pacitan.

Sebanyak 90 orang dai dan khatib akan mendapatkan pelatihan dan selanjutnya mereka diharapkan mampu menyebarluaskan pengetahuan tentang kebencanaan pada 450 orang atau masing-masing orang diharapkan bisa mengajari minimal 5 orang lainnya.

Avianto menjelaskan, Tiga kabupaten tersebut menjadi sasaran program karena dianggap sebagai daerah rawan bencana. Kabupaten Pacitan merupakan daerah dengan ancaman banjir bandang dan bencana longsor. Bencana longsor akhir Desember 2007 lalu telah merusak 292 rumah.

Kabupaten Cilacap selama ini sangat rawan akan gempa bumi dan tsunami. Gelombang tsunami tahun 2006 lalu telah banyak menewaskan masyarakat di Cilacap. Sementara itu kab. Pandeglang juga rawan terjadinya gempa bumi, longsor dan banjir akibat luapan sungai Ciliman dan Cilemer.

Kunjungan Leon-Garcia ke PBNU ini sekaligus merupakan perkenalan sebagai kepala UNOCHA Indonesia yang baru setelah pimpinan sebelumnya pindah ke Kuwait.

Garcia menjelaskan, penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menghadapi risiko bencana ini sangat penting karena memberi bekal kepada masyarakat dalam menghadapi bencana sehingga bisa mengurangi jumlah korban. Kerjasama dilakukan dengan NU karena dianggap memiliki jaringan yang sangat luas di seluruh Indonesia.

Avianto yang juga Ketua Banser DKI Jakarta ini menjelaskan dalam kesempatan tersebut KH Hasyim Muzadi berharap kerjasama dapat ditingkatkan dalam mengatasi bencana yang diakibatkan oleh konflik sosial, bukan hanya bencana alam.

“Bencana seperti ini kalau tidak ditangani juga akan menimbulkan persoalan yang lebih besar,” katanya mengutip pernyataan KH Hasyim Muzadi.

Menanggapi hal ini, Garcia sepakat untuk membuat program baru terkait dengan upaya pengurangan bencana akibat konflik yang diharapkan sudah bisa dilakukan pada Juli mendatang.

Sebelumnya yang sudah dilakukan antara PBNU dengan UNOCHA adalah penanganan banjir di Jakarta tahun 2007 lalu dengan memberikan pengobatan gratis, pemberian makanan bagi balita dan perbaikan lingkungan. (mkf)