Warta

PBNU Tak Ada Urusan dengan Majelis Dzikir SBY

NU Online  ·  Sabtu, 30 Januari 2010 | 08:15 WIB

Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal PBNU Endang Turmudi menyatakan PBNU tidak ada urusan dengan keberadaan Majelis Dzikir SBY “Nurussalam” yang diusulkan untuk dibubarkan oleh salah satu Kiai yang merupakan pengurus Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU.

Usulan muncul karena dalam buku Gurita Cikeas yang ditulis oleh George Aditjondro diungkap sebagai salah satu yayasan yang mendapat aliran dana dari Bank Century dan digunakan untuk melakukan mobilisasi massa demi kepentingan Pemilu 2009.<>

Terkait dengan pernyataan yang disampaikan oleh KH Arwani Faishal, salah satu wakil ketua LBM NU itu, Endang menegaskan hal ini merupakan pernyataan pribadi dan bukan pernyataan LBM NU.

“NU sama sekali tidak ada urusan dengan majelis Dzikir SBY,” katanya.

Endang meminta agar pengurus lembaga yang menjadi perangkat organisasi NU untuk tidak memasuki wilayah politik, apalagi masalah yang belum jelas juntrungnya karena hal ini merupakan daerah kerja partai politik.

“Seandainya ada masalah-masalah yang harus disikapi, serahkan saja ke PBNU, nanti biar rais aam dan ketuanya yang memberi respon atau saran,” ujarnya.

KH Arwani Faisal kepada NU Online di Jakarta, Jum'at (29/1) berpendapat memang tidak ada salahnya seseorang atau sekelompok orang berdoa untuk mendoakan kelanggengan kekuasaan secara umum, namun tentu saja doa semacam ini tidak memiliki manfaat bagi umat secara keseluruhan.

"Bahkan jika memang terbukti terlibat dalam kegiatan-kegiatan mendhalimi rakyat, hukumnya justru wajib begi mereka untuk membubarkan diri. Karena adalah sebuah ironi jika sebuah doa untuk mendekatkan diri kepada tuhan diselenggarakan dengan dana yang berasal dari perkara-perkara haram," tandas Arwani. (mkf)