Warta

PBNU : NU selalu Independen dalam Bersikap

NU Online  ·  Kamis, 8 Desember 2011 | 05:00 WIB

Jakarta, NU Online
Sebagai organisasi dengan reputasi internasional, Nahdlatul Ulama (NU) senantiasa berpegang pada prinsip-prinsip keorganisasian yang sejak awal ditetapkan oleh para pendirinya. NU tidak pernah menatapkan sebuah keputusan di bawah intervensi pihak lain.

"Nahdlatul Ulama selalu memegang prinsip-prinsip dasar, tawazun (seimbang), tawassuth (moderat), tasamuh (toleran) dan i'tidal (lurus). NU selalu mengambil sikap tengah-tengah demi mengayomi seluruh ummat," tutur Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH As'ad Said Ali kepada NU Online di Jakarta, Kamis (7/12). Menurut As'ad, sikap ini merupakan implementasi dari dakwah Islam rahmatan lil'alamin.<>

Lebih lanjut As'ad menjelaskan, prinsip perjuangan NU selalu dilandasi dengan pembelaan terhadap kebenaran dan keberpihakan kepada masyarakat luas. Karenanya, NU senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa dan keutuhan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

"Dengan landasan pembelaan kebenaran inilah, sejarah membuktikan bahwa NU senantiasa berada di garda depan dalam setiap aksi-aksi perdamaian dan pembelaan terhadap hajat hidup rakyat," tutur As'ad.

Nahdlatul Ulama, lanjut As'ad, hidup dalam kultur masyarakat santri yang mengakar. Kultur ini berbasis pada independensi dalam bersikap dan bertindak. Dengan independensi inilah, Nahdlatul Ulama dapat melewati berbagai goncangan zaman.

"Warga Nahdliyyin adalah warga negara yang memiliki sikap hidup independen dan loyal terhadap negara. Sehingga para pemuka Nahdliyyin dapat tampil di tengah-tengah masyarakat dengan dukungan yang kuat dan mengakar," papar As'ad.

Para pemuka NU, tambah As'ad, senantiasa bertindak untuk mengayomi dan membela kepentingan masyarakat di levelnya masing-masing. "Dengan demikian NU senantiasa dapat berkembang dengan dukungan penuh dari masyarakat," tandasnya.

 


Penulis : Syaifullah Amin